search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bos Wagner Wanti-Wanti Malapetaka Jika Putin Tarik Prajurit di Bakhmut
Senin, 6 Maret 2023, 15:10 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Bos Wagner Wanti-Wanti Malapetaka Jika Putin Tarik Prajurit di Bakhmut

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin mewanti-wanti Rusia soal potensi kekalahan di medan perang jika Moskow menarik pasukan dari Bakhmut, Ukraina.

Prigozhin menilai seluruh pertahanan garis depan akan runtuh dan tentaranya kehilangan amunisi jika Rusia menarik pasukan dari kota timur Ukraina itu. Bakhmut memang menjadi arena pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina selama beberapa bulan terakhir.

"Jika Wagner menarik [pasukan] dari Bakhmut sekarang, semua garis depan akan runtuh," kata Prigozhin dalam sebuah video pada akhir pekan lalu, seperti dikutip Reuters.

Ia kemudian berujar, "Situasi tak akan bagus bagi semua formasi militer yang siap melindungi Rusia."

Reuters tak bisa memverifikasi kapan dan dimana video itu diambil. Rekaman tersebut dirilis di kanal Telegram yang kerap menyebar berita soal Prigozhin dan mengklaim dirinya terafiliasi dengan Wagner Group.

Prigozhin juga cemas pemerintahan Presiden Vladimir Putin ingin menjadikan mereka kambing hitam jika Rusia kalah perang.

"Jika kami mundur, kami kemudian akan dicatat sejarah sebagai orang yang mengambil langkah utama karena kalah perang. [Padahal] ini persis masalah kekurangan amunisi," ungkap dia.

Pada Sabtu, Prigozhin mengeluhkan kekurangan amunisi. Rusia padahal sudah menjanjikan paket senjata, tetapi hingga kini belum ada bantuan tambahan.

"Untuk sekarang, kami mencari alasan: ini hanya soal birokrasi atau pengkhianatan," kata Prigozhin dalam sebuah video.

Bos Wagner itu juga bertanya-tanya apakah pasukannya sengaja ditempatkan di medan perang untuk kalah oleh pejabat Rusia. Sehari sebelumnya yakni pada Jumat, Prigozhin menyampaikan bahwa pasukannya secara praktis mengepung Bakhmut.

Kritik Prigozhin terhadap militer Rusia ini bukan kali pertama. Belakangan, sekutu dekat Putin itu terus mengkritik  militer terutama Kementerian Pertahanan Rusia terkait situasi perang di Ukraina.

Ia bahkan sempat menuduh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan jajarannya melakukan pengkhianatan karena menahan persediaan amunisi bagi pasukannya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami