search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bupati Meranti Kena OTT KPK, Pernah Sebut Kemenkeu Iblis
Jumat, 7 April 2023, 13:34 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Bupati Meranti Kena OTT KPK, Pernah Sebut Kemenkeu Iblis.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Operasi tangkap tangan (OTT) KPK menangkap Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. Sosok Bupati Meranti Muhammad Adil pernah jadi perhatian publik di akhir 2022 lalu.

Salah satu yang jadi perhatian adalah Muhammad Adil yang melontarkan pernyataan kalau Kementerian Keuangan diisi oleh 'setan dan iblis'. Adil menyinggung soal pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) minyak dan gas bumi dari Kepulauan Meranti yang dinilai tidak sesuai.

Adil nyatanya juga pernah jadi perhatian Mendagri Tito Karnavian saat ada agenda Rapat Koordinasi di Riau, dan Adil jadi satu orang yang hadir. Alasannya, Adil tengah membahas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kepulauan Meranti.

Masih dalam lingkup DBH, Adil ternyata pernah mengancam angkat senjata dan pindah negara selain menyebut isi Kemenkeu iblis dan setan. Itu juga diikuti dengan usulan pencopotan izin pengeboran minyak di Kepulauan Meranti, karena menurutnya pembagiannya tidak adil.

Bupati Meranti Muhammad Adil membuat pernyataan yang menghebohkan dengan menyebut Kementerian Keuangan sebagai iblis dan setan.

Hal itu diungkapkan karena Muhammad Adil merasa kecewa dengan Kementerian Keuangan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) yang dianggapnya tidak adil.

Dia mempertanyakan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia, bertempat di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah Pekanbaru, Kamis (8/12/2022).

Muhammad Adil menjelaskan pada tahun 2022, Meranti menerima Dana Bagi Hasil sebesar Rp114 miliar dengan hitungan harga minyak 60 dollar AS per barel. Kemudian, dalam pembahasan APBD tahun 2023 sesuai pidato Presiden Jokowi, harga minyak dunia naik menjadi 100 dollar AS per barel. 

"Tapi kenapa minyak kami bertambah, liftingnya naik, duitnya makin sedikit. Bagaimana perhitungan asumsinya, kok naiknya cuma Rp 700 juta," ungkap Bupati dikutip dari laman merantikab.go.id. (sumber: liputan6.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami