search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cina-AS Sepakat Stabilkan Hubungan
Selasa, 20 Juni 2023, 07:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Cina-AS Sepakat Stabilkan Hubungan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Cina dan Amerika Serikat sepakat untuk menstabilkan hubungan agar tak berujung konflik di tengah persaingan sengit kedua negara tersebut. 

Presiden Cina Xi Jinping menyambut "kemajuan" setelah berjabat tangan dengan Blinken di Aula Rakyat, sebuah tempat yang biasanya dipesan untuk menyambut kepala negara.

Blinken dan Presiden Xi sepakat menekankan pentingnya memiliki hubungan yang lebih stabil, karena konflik antara dua ekonomi terbesar di dunia ini akan menciptakan gangguan global.

Namun, kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken ke Beijing juga tak mencapai kemajuan besar. Cina masih menutup usaha Amerika untuk melanjutkan saluran komunikasi militer-ke-militer dan menyebut sanksi AS sebagai hambatan.

Kedua negara tersebut terlihat teguh dalam posisi mereka terkait segala hal mulai dari Taiwan hingga perdagangan, termasuk tindakan AS terhadap industri chip Cina, hak asasi manusia, dan perang Rusia melawan Ukraina.

Gedung Putih menyebut pertemuan tersebut sebagai "langkah maju yang baik."

"Pesan utama Blinken adalah menekankan pentingnya mempertahankan saluran komunikasi terbuka untuk mengurangi risiko," kata Humas Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.

Meski belum menemukan kemajuan besar, keduanya sepakat untuk melanjutkan keterlibatan diplomatik dengan lebih banyak kunjungan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Blinken yang merupakan Menteri Luar Negeri AS pertama yang bertemu Presiden Cina sejak 2018, mengatakan dia telah mengangkat isu-isu kontroversial dalam pertemuannya, seperti Taiwan, pulau demokratis yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, Laut Cina Selatan, perang Rusia di Ukraina, dan peluncuran rudal Korea Utara.

"Hubungan ini sedang mengalami ketidakstabilan, dan kedua belah pihak menyadari perlunya bekerja untuk menstabilkannya," kata Blinken dalam konferensi pers usai kunjungannya selama dua hari ke Beijing.

"Tetapi kemajuan memang sulit. Itu membutuhkan waktu. Dan itu bukan hasil dari satu kunjungan, satu perjalanan, satu percakapan. Harapan dan harapan saya adalah: kita akan memiliki komunikasi yang lebih baik, keterlibatan yang lebih baik di masa depan."(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami