search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cuaca Buruk, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Sabtu, 31 Desember 2022, 22:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Cuaca Buruk, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok, Provinsi NTB, bakal ditutup mulai 1 Januari 2023. Selain dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan TNGR, penutupan pendakian juga karena faktor cuaca buruk saat ini. 

Penutupan pendakian Rinjani ini tertuang dalam pengumuman nomor: PG.29/T.38/TWKSA/12/2022 tentang penutupan destinasi wisata alam Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

“Dan kita memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG stasiun Klimatologi kelas 1 Mataram, bahwa sedang terjadi curah hujan tinggi yang berpotensi angin kencang, hujan lebat, serta banjir di pulau Lombok,” ujar Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady, Jumat (30/12).

Menurut Dedy penutupan ini berlaku untuk semua jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Meliputi jalur pendakian Senaru dan Torean di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Kemudian penutupan juga berlaku di tiga jalur pendakian yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur, seperti jalur Sembalun, jalur Timbanuh dan Tetebatu.

Selain itu, penutupan juga dilakukan di jalur pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah. 

“Seluruh pintu pendakian ke Gunung Rinjani ditutup, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023 hingga 31 Maret 2023. Namun pendaki masih bisa tahun baruan di puncak Rinjani,” imbuhnya.

Untuk itu, bagi pengunjung yang akan melakukan kegiatan pendakian pada 31 Desember 2022, diwajibkan untuk segara melakukan cek out maksimal pada 3 Januari 2023 di masing-masing pintu pendakian.

Sementara untuk beberapa destinasi wisata non pendakian yang telah ditutup lebih awal pada 8 Oktober 2022 lalu, dan akan kembali dibuka pada 31 Maret 2023 mendatang. Diantaranya destinasi wisata Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur Lombok Timur.

Kemudian Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela Lombok Timur; Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun Lombok Timur, dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan Lombok Utara.

“Tapi tidak semua destinasi wisata dilakukan penutupan. Masih ada beberapa alternatif destinasi wisata alam non pendakian lainnya yang bisa dikunjungi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani,” terangnya.

Dedy menyebutkan destinasi wisata non pendakian yang tidak dilakukan penutupan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, antara lain destinasi wisata Otak Kokog Joben, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur; Joben Eco Park (JEP), Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur; Telaga Biru, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur; dan Treng Wilis, Desa Perian, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur.

Kemudian, destinasi wisata Ulam-ulem, Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur; Gunung Kukus, Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur; Tangkok Adeng, Desa Lenek Duren, Kecamatan Lenek, Lombok Timur.

Berikutnya Bukit Malang, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba Lombok Timur; Savana Propok, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur; Sebau, Desa Sapit, Kecamatan Suela, Lombok Timur; Bukit Gedong, Dasa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur; Jalur Sepeda, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun Lombok Timur; dan Jalur Sepeda Bomong Bike Park, Desa Aikprapa, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur.

Editor: Robby

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami