search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dana Pembebasan Lahan Tol Gilimanuk-Mengwi di Jembrana Dianggarkan Rp3 Triliun
Selasa, 8 Juni 2021, 13:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Perencanaan pembangungunan jalan tol Gilimanuk - Mengwi kini sudah tahap pendataan dan sosialisasi ke masyarakat. Kali ini sosialisasi digelar di Kecamatan Melaya, Jembrana Senin (08/06/2021). 

Rencana pembangunan tol ini secara umum gerbang pertama berada di Gilimanuk dan menuju Mengwi di daerah Sembung. Tol Gilimanuk - Mengwi dalam perencanaannya, untuk Gilimanuk sampai Mengwi panjangnya yakni 96,21 km, sedangkan Jembrana sendiri sepanjang 55,2 km dari Gilimanuk sampai Pekutatan. 

"Hari ini kita lakukan tahap pertama yaitu sosialisasi dan pendataan awal di Melaya," ungkap Kepala Biro pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara. 

Ia juga menyampaikan untuk sosialisasi kali ini membentuk 2 (dua) tim, yaitu tim persiapan pengadaan tanah untuk kepentingan umum ruas jalan tol Gilimanuk - Mengwi Provinsi Bali. Mengenai penetapan skema setuju atau tidak belum dilakukan, hari ini sampai tgl 10 Juni 2021 dilakukan sosialisasi, satu hari 4 lokasi, untuk Jembrana sendiri dilewati jalan tol dari rencana sepanjang 96,21 km, dengan anggaran Rp3 triliun untuk dana pembebasan lahan. 

"Khusus Jembrana estimasi sosialisasi dari 7-10 juni 2021 selesai, kemudian menyusul kabupaten lain," paparnya. Sukra Negara juga menyampaikan bahwa proses pembangunan akan melalui banyak tahapan, ada beberapa tahap yang harus dilakukan, 

"Sosialisasi biar paham dan tahu terkait pembangunan tol, di data kepemilikan, setelah ini kita akan melakukan koreksi terhadap kepemilikan tanah, selanjutnya akan melakukan konsultasi publik. Setelah adanya Penlok (Penetapan dan lokasi), bapak/ibu tidak boleh melakukan jual beli tanah dari sekarang. Jadi sebelum penlok dikeluarkan kami harapkan warga melakukan konsultasi kepada Keluarga besar terlebih dahulu," imbuhnya. 

Sementara Camat Melaya I Putu Gede Oka Santika mengatakan, sejatinya program ini merupakan program dari dulu yang diinginkan masyarakat Jembrana.

"Karena warga sangat merasakan kroditnya jalan Denpasar/Gilimanuk, dengan adanya program ini kami berharap banyak, dan masyarakat yang terdampak mendukung program ini, kami dengan Bupati, Prebekel/Lurah sudah dipanggil oleh Bapak Gubernur memberikan dukungan tinggi, dan suport luar biasa program ini," ungkap Gede Oka.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami