search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Temesi Deklarasi, Minta Program Pilah Sampah Dilanjutkan
Kamis, 6 Juni 2024, 16:54 WITA Follow
image

beritabali/ist/Desa Temesi Deklarasi, Minta Program Pilah Sampah Dilanjutkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Sebagai desa yang pertama terdampak TPA Temesi, maka Desa Temesi mendukung upaya pilah sampah di masyarakat Gianyar. Beberapa pekan berjalan, program ini nyatanya mampu mengurangi volume sampah di TPA.

Sebagai bentuk pasang badan, Kepala Desa Temesi, I Ketut Branayoga, yang akrab disapa Ahok Temesi, memimpin deklarasi dukungan masyarakat Desa Temesi terhadap Peraturan Bupati Gianyar Nomor 76 Tahun 2023 tentang pengelolaan sampah berbasis kearifan lokal. 

Deklarasi ini diadakan di Balai Banjar Temesi dan dihadiri oleh berbagai kelembagaan, baik dinas maupun adat, serta komunitas dan forum peduli lingkungan setempat.

Ahok Temesi menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi peraturan tersebut, yang mengharuskan pemilahan sampah di sumbernya, baik di rumah tangga, perkantoran, maupun di tempat usaha. 

“Dengan memilah sampah di sumber, volume sampah yang terkirim ke TPA dapat dikurangi. Sejak peraturan ini diterapkan pada 1 Mei 2024, kami telah melihat penurunan volume sampah yang signifikan,” ungkapnya.

Observasi di lapangan menunjukkan bahwa sejak penerapan peraturan ini, jumlah truk sampah yang masuk ke TPA Temesi berkurang. Sampah yang dikirim juga telah dikelompokkan menjadi residu anorganik dan organik, sehingga tidak ada lagi bau busuk seperti sebelumnya. Namun, masih terdapat beberapa tumpukan sampah di beberapa kelurahan di Gianyar, yang masih dalam pengamatan untuk memastikan apakah sampah tersebut berasal dari warga setempat atau pihak luar.

Sosialisasi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar juga terus dilakukan, termasuk melalui masukan dari sopir pengangkut sampah yang aktif memberitahukan warga di area mereka bekerja untuk memilah sampah. 

“Kami sangat mendukung program ini dan berharap dapat segera terwujud sepenuhnya. Inisiatif dari Pemprov Bali juga mendorong pemilahan sampah dari sumbernya, dengan instruksi bahwa sampah yang tidak terpilah akan ditolak di TPA,” tambah Ahok Temesi.

Program pengelolaan sampah berbasis kearifan lokal ini telah berjalan di Desa Temesi selama setahun, dan meskipun belum mencapai 100% keberhasilan di Kabupaten Gianyar, hasilnya sudah terlihat dengan pengurangan beban sampah. 

“Dengan pengurangan ini, kebutuhan perluasan lahan TPA sebesar 70 are per tahun tidak lagi diperlukan, sehingga beban pemerintah daerah dapat dikurangi,” jelas Ahok Temesi.

Pihaknya berharap agar Gianyar menjadi bersih dan asri. “Serta kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan semakin meningkat,” tutup Ahok Temesi.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami