search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
DPRD Tabanan Lirik Pengembangan Air Mineral Lokal
Senin, 25 Juli 2022, 16:31 WITA Follow
image

beritabali/ist/DPRD Tabanan Lirik Pengembangan Air Mineral Lokal.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beberapa anggota DPRD Tabanan memberikan masukan pada ketuanya soal pengelolaan hingga menghasilkan produk air kemasan. 

Wacana itu muncul ketika rapat soal rancangan peraturan daerah (Ranperda) soal pengelolaan anggaran dan tentang Ranperda perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas pada Senin, (25/7). 

“Itu hasil kunjungan kerja. Akan kami kaji lagi,” kata Ketua DPRD Tabanan Made Dirga seusai rapat. 

Politisi asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara ini menilai Tabanan memiliki potensi sumber daya air yang melimpah sehingga sangat berpotensi untuk memiliki merek sendiri. Apalagi ini bisa sejalan dengan program DPRD Tabanan yang sedang mencari peluang pendapatan daerah baru.

“Jika perlu, kami akan rapat dengan dinas terkait,” ujarnya. 

Dirga menambahkan, jika perlu pihaknya akan bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Dharma Santika perihal penggarapan merek air mineral lokal ini. 

“Itu pasti, tapi kami kaji dulu di DPRD,” ujarnya. 

Sebelumnya, Sesuai dengan instruksi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya agar Perusahaan Daerah Dharma Santhika menyebutkan akan mencoba menggarap produksi air minum dalam kemasan (AMDK). 

Hal ini dinilai menjadi peluang ekonomi baru, karena Tabanan memiliki sumber air yang melimpah.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Santhika Kompiang Gede Pasek Wedha menyebutkan, dalam bisnis air kemasan persoalan market atau konsumen menjadi kendala utama. Hal itu dialami hampir sebagian besar perusahaan air minum di Tabanan.

Ia mencontohkan, untuk membuat air mineral dengan kualitas seperti merek Aqua dibutuhkan investasi sekitar Rp30 miliar. Selain bahan baku air, kemasannya juga membutuhkan dana yang besar. 

Namun, hingga hari ini belum terdengar lagi langkah nyata dari PDDS soal rencana produksi air mineral lokal ini. 
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami