search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Duda Dikeroyok dan Ditikam Karena Pacari Janda Akhirnya Meninggal
Jumat, 7 Mei 2021, 10:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

David Samiun (47 tahun)  status duda dari Dusun Bante, Desa Tente Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, yang dianiaya dua bersaudara AS alias Fandi (23 tahun) dan IM alias Andi (25 tahun), Senin (3/5), akhirnya meninggal dunia di RSUD Kota Bima,  Selasa (4/5) pukul 19.30 WITA. 

Dua pelaku diduga tak terima korban yang berstatus duda berpacaran dengan ibunya, status janda. Sehingga, mereka mengeroyok dan menikam korban dengan sajam jenis tombak. David Samiun diketahui adalah duda dengan tiga orang anak yang masih kecil-kecil. 

Istri Samiun sudah meninggal beberapa tahun lalu karena menderita sakit keras. Untuk menghidupi tiga anaknya, Samiun bekerja sebagai tukang parkir.

"iya benar informasinya, korban penganiayaan asal Dusun kenangan Desa Tente atas nama David Samiun meninggal dunia Selasa malam di RSUD Bima," terang Kapolsek Woha, Iptu Edy Prayitno, Kamis (6/5). 

Jenazah korban sudah diambil pihak keluarga untuk dikebumikan. Kapolsek menjelaskan, akibat dari pengeroyokan itu, korban mengalami luka tusuk di dada bagian kiri sebanyak dua lubang, dua luka tusuk di punggung, luka gores di siku bagian kiri, dan luka memar pada wajah. Jenazah korban sudah diambil pihak keluarga untuk dikebumikan. 

Dua pelaku akhirnya ditangkap anggota Polres Bima. Kasubag Humas Polres Bima, IPTU Adib Widyaka membenarkan adanya penganiayaan tersebut. 

”Saat ini pelaku AS dan IM telah diamankan di Polres," terangnya, Selasa (4/5).

Ceritanya, korban diketahui berpacaran dengan ibu para pelaku yang berstatus single parent atau janda. Kedua pelaku mendatangi korban dan langsung memukul berkali-kali sampai korban terjatuh di tanah. 

Salah satu dari pelaku bahkan menikam korban menggunakan tombak. Setelah itu, para pelaku kabur. Sementara korban dilarikan ke Puskesmas karena mengalami luka-luka. Penganiayaan itu memicu emosi keluarga korban. 

Mereka tidak terima dan mencari dua pelaku, namun tak berhasil menemukannya.Keluarga korban meluapkan amarahnya dengan merusak rumah para pelaku. Beruntung, anggota Polsek Woha berhasil menghalaunya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Personel Polsek Woha mencari para pelaku dan  berhasil menangkapnya,” ungkap Adib.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami