Ekonomi Dunia Kini Ibarat Terjebak di Lingkaran Setan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Bank Indonesia (BI) mengibaratkan pergerakan ekonomi dunia layaknya vicious circle alias lingkaran setan. Sebab, satu kebijakan suatu negara berdampak terhadap ekonomi negara lain.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjelaskan, gejolak ekonomi global yang saat ini dihadapi seluruh negara di dunia harus disikapi dengan kebijakan yang hati-hati dan terukur.
Pasalnya, ekonomi masing-masing negara memiliki karakteristik yang berbeda. Kebijakan yang diambil oleh negara maju pasti akan menimbulkan dampak rambatan ke negara-negara berkembang, tak terkecuali Indonesia.
"Dalam kondisi ekonomi global yang semakin borderless, reaksi kebijakan suatu negara akan mempengaruhi kondisi perekonomian negara lainnya," jelas Destry dalam Seminar dan Launching buku G20 oleh Core Indonesia, Kamis (27/10/2022).
Hal ini lah yang menurut Destry, laju perekonomian global layaknya 'lingkaran setan' yang tidak ada ujungnya.
"Hal ini akan jadi sebuah vicious circle (lingkaran setan) yang tidak ada ujungnya. Dibutuhkan sinergi dan semangat untuk pemulihan bersama," kata Destry lagi.
Oleh karena itu, untuk mencari solusi atas krisis yang terjadi, maka Presiden G20 menjadi salah satu forum penting untuk bisa menyepakati dan mempertahankan tujuan pembangunan global, mendorong perekonomian dunia yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Pasalnya, kata Destry setelah pandemi, pemulihan ekonomi global di tahun ini, dunia kembali dihadapkan pada ketidakpastian yang sangat tinggi yakni volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity (VUCA).
Adapun beberapa risiko yang meningkat saat ini, inflasi yang meningkat di berbagai negara akibat adanya global supply shock yang kemudian diperparah ketegangan geopolitik Rusia Ukraina.
Selanjutnya munculnya proteksionisme dan heat wave akibat dampak gangguan lingkungan.
Dengan demikian, melalui Presidency G20 Indonesia, maka Indonesia akan memprioritaskan agar setiap anggota menyuarakan pandangan agar tema recover together dan recover stronger main relevan.
"Berharap G20 ke depan akan jaga komitmen untuk menciptakan well calibrated, well planned, well communicated untuk mendukung pemulihan yang berkelanjutan, seimbang, dan inklusif untuk mendukung perekonomian global," jelas Destry.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net