search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Erdogan: Barat Perlu Menepati Janjinya Kepada Palestina
Rabu, 18 Oktober 2023, 11:14 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Erdogan: Barat Perlu Menepati Janjinya Kepada Palestina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyampaikan kepada Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak melalui telepon pada Senin (16/10) bahwa negara-negara Barat harus menahan diri dari "langkah-langkah provokatif" terkait konflik Israel-Palestina.

Erdogan juga mengatakan kepada Sunak bahwa negara-negara Barat harus mengingat janji-janji yang tidak ditepati kepada Palestina dan melakukan apa yang diperlukan.

Pernyataan Erdogan itu disampaikan lewat lembaga Kepresidenan Turki melalui platform media sosial X (dulu bernama Twitter) pada Selasa (17/10), seperti dilansir The New Arab.

Dikatakan kedua kepala negara itu juga membahas penyelesaian "krisis kemanusiaan yang parah" di Gaza, Palestina.

Jalur Gaza telah berada di bawah pemboman Israel sejak kelompok militan Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2024.

Setidaknya lebih dari 2.800 warga Palestina tewas, dan sekitar 11.000 lainnya terluka akibat serangan mematikan yang terus dilakukan Israel ke Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas.

Sejak konflik tersebut, Turki baru-baru ini bergabung dengan Mesir dalam menolak pengasingan warga Palestina dari tanah air mereka, menyusul serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza, serta perintah Negeri Zionis itu agar warga Gaza dievakuasi secara paksa ke selatan sebelum invasi darat dilakukan Israel.

President @RTErdogan spoke by phone with Prime Minister Rishi Sunak of the United Kingdom.

Selain itu, Ankara telah mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang membutuhkan selama bombardir Israel. Turki juga meluncurkan taktik diplomasi untuk menengahi konflik tersebut, seperti menyerukan Hamas untuk membebaskan 200 sandera warga Israel dan asing di Gaza.

Israel dan Turki baru-baru ini menghangatkan hubungan setelah ketegangan selama satu dekade, meskipun serangan terhadap Gaza dapat berdampak pada merenggangnya hubungan kedua negara ini.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami