Fakta Baru Siswa SMA di Gianyar Bunuh Diri Lompat dari Jembatan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Adanya siswa melompat dari Jembatan Tukad Cangkir, Gianyar, mendapatkan perhatian dari tim perlindungan anak. Tim dari kepala UPTD PPA Gianyar dan KPPAD Bali mendatangi sekolah diterima kepala sekolah, komite dan orang tua siswa pada Kamis (2/11/2023).
Tim mendapatkan fakta bahwa anak itu ingin sekolah di SMK dan menekuni IT, namun karena jarak, orang tuanya meminta sekolah di SMA saja.
"Salah satu faktor tidak nyamannya siswa sekolah di SMA yang tidak dikehendaki sebelumnya, siswa sering tidak hadir ke sekolah dan ketinggalan banyak tugas sekolah," ujar Made Ariasa dari komisioner KPPAD Bali, saat berkunjung.
Bercermin dari peristiwa kasus kekerasan KPPAD Bali menyampaikan berharap semua pihak terutama orang tua agar menjadikan pengalaman itu untuk lebih mendengar pendapat dan pertimbangan anak.
"Salah satunya menentukan sekolah dan masa depan pendidikan si anak. Jangan memaksakan keinginan orang tua karena pasti akan menjadi beban dan ketidak nyamanan proses pendidikannya," jelas dia.
Dari diskusi hangat selama 2 jam, ternyata terungkap masih ada beberapa siswa yang terindikasi tidak siap atau tidak nyaman mengikuti proses pembelajaran dengan tugas sangat padat.
"Sering tidak disiplin dengan aturan yang ada. Beberapa siswa bahkan sudah ada yg minta pindah ke sekolah SMK maupun SMA lainnya yang dinilai oleh anak bisa diikuti ," ungkap dia.
Komisioner asal Desa Mas, Ubud itu meminta semuanya harus menemukan solusi yang disepakati oleh orang tua siswa agar terhindar dari potensi menjadi korban atau pelaku kekerasan di satuan pendidikan ke depannya.
"Pihak satuan pendidikan atau sekolah juga perlu menguatkan kembali perhatiannya terkait dengan upaya Pencegahan Potensi berbagai kekerasan dengan berbagai latar belakang yang masih berpotensi di semua jenjang satuan pendidikan kita. Salah satunya penguatan kepekaan dan kepedulian atas tanda potensi kekerasan dari para siswa," tutup dia.
Editor: Robby
Reporter: bbn/bli