search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Geledah Rumah Terduga Teroris di Denpasar, Ini Temuan Densus
Kamis, 8 September 2022, 19:52 WITA Follow
image

beritabali/ist/Geledah Rumah Terduga Teroris di Denpasar, Ini Temuan Densus.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menggeledah kamar kos di Jalan Satelit nomor 40 Desa Dauh Puti Kelod Denpasar Barat, pada Rabu 7 September 2022. 

Kamar kos tersebut merupakan kamar kos Firdaus yang ditempati bersama istrinya DYA dan dua anaknya. Dalam penggeledahan yang dilakukan 10 personel Densus 88, disita golok dan anak panah serta buku jihad. 

Penggeledahan ini merupakan buntut dari penangkapan teroris Firdaus (30) yang ditangkap di Pertigaan Jalan Pancasila tepatnya di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa 6 September 2022 sekira pukul 10.00 WIB. 

"Sehari terduga teroris Firdaus ditangkap, Densus 88 langsung geledah kamar kosnya di Jalan Satelit," bisik sumber dilapangan Kamis 8 September 2022. 

Dalam penggeledahan kamar kos itu, Tim Densus 88 juga menginterogasi Basuki (65) dan Siti Juariah (59) yang merupakan bapak dan ibu dari Firdaus. Namun belum diketahui hasil interogasi tersebut. 

Salah seorang keluarga Firdaus menyebutkan, dia sudah mengenal Firdaus sejak kecil hingga menikah dengan DYA. Sementara rumah kos di Jalan Satelit sudah 6 bulan lalu tidak ditempati Firdaus bersama keluarganya. 

"Dia itu teman kecil saya. Setelah dewasa dan menikah, Firdaus berubah sifat jadi tertutup dan pendiam dan jarang bergaul dengan tetangga," ungkap sumber yang enggan disebut namanya itu, pada Kamis 8 September 2022. 

Dia juga mengatakan Firdaus mengikuti aliran keras. Bahkan, ia pernah ikut demontrasi Presidium Alumni 212 (PA 212) di Jakarta bersama ormas FPI beberapa tahun lalu sebelum ormas itu dibubarkan pemerintah. 

"Setahu saya dia pernah kerja di Bima NTB dan pernah ikut demo bersama PA 212 di Jakarta. Saya tidak yakin anak saya terlibat teroris," bebernya. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami