Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Kembali Erupsi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT kembali erupsi, Rabu (31/1). Erupsi disertai guguran awan panas.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi di Pululera melaporkan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada pukul 10.21 WITA dengan tinggi kolom 700 meter di atas puncak.
"Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 31 Januari 2024 pukul 10:21 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 2.284 m di atas permukaan laut)," mengutip laporan tertulis dari PPGA Lewotobi Laki-laki.
Menurut PPGA, tinggi kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara," tulis PPGA dalam laporan yang dikeluarkan pukul 10.28 WITA.
Erupsi Gunung Lewotobi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 milimeter dengan durasi lebih kurang 1 menit 53 detik.
Dalam laporannya PPGA juga menyampaikan erupsi disertai luncuran awan panas guguran sejauh 500 meter dari pusat erupsi yang mengarah ke utara.
"Erupsi disertai awan panas guguran 500 m ke arah utara," tulis PPGA.
Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki 1584 meter di atas permukaan laut saat ini berstatus siaga atau level III.
Penurunan status Awas menjadi status Siaga dilakukan PVMBG pada Senin (29/1) lalu. Penurunan level IV ke level III dengan alasan intensitas kegempaan dan letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang mengalami penurunan aktivitas.
Meski berstatus level III PPGA tetap melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari pusat erupsi.
"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 KM dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 5 km pada arah Utara-Timur Laut dan 6 KM pada sektor Timur Laut," imbau PVMBG.
Gunung Lewotobi yang meletus sejak awal Januari 2024 lalu, telah memaksa lebih dari 6 ribu warga dari tujuh desa terdampak untuk mengungsi.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net