search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Harga Merosot Saat Tangkapan Melimpah, Nelayan Karangasem Minta Solusi
Kamis, 11 Januari 2024, 18:41 WITA Follow
image

beritabali/ist/Harga Merosot Saat Tangkapan Melimpah, Nelayan Karangasem Minta Solusi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Wacana Pemerintah Kabupaten Karangasem untuk menampung hasil tangkapan nelayan khususnya pada saat musim panen ikan sepertinya belum bisa terealisasi secara maksimal.

Ini terlihat dari kegelisahan yang dirasakan oleh sejumlah nelayan di Kabupaten Karangasem, menyusul harga jual ikan merosot di tengah tangkapan ikan yang berlimpah di Kabupaten Karangasem.

"Hasil tangkapan sebulan ini cukup bagus, kemarin dapet 2.500 ekor ikan tongkol (awan), tadi pagi dapet 150 ekor, tapi harganya murah, bisa seribu rupiah per ekor, bahkan pagi ini katanya 700 rupiah per ekor," kata Suparwata salah seorang nelayan di Karangasem, Kamis (11/1/2024). 

Ia mengaku dengan harga jual yang murah itu, meski jumlah tangkapan berlimpah namun tetap saja hanya sedikit hasil yang diperoleh, bahkan dengan tangkapan 150 ekor ikan saja saat ini tidak mencukupi kebutuhan dapur namun hanya cukup menutupi biaya operasional untuk sekali melaut. 

Merosotnya harga ikan hasil tangkapan nelayan sudah terjadi hampir sejak satu bulan terakhir ini, begitu musim ikan harga ikan mulai turun. Selain dijual langsung kepada pembeli lokal, ikan-ikan hasil tangkapan nelayan juga dibeli oleh pengepul ikan dari wilayah Kusamba, Kabupaten Klungkung. 

Ia berharap, pemerintah Kabupaten Karangasem bisa hadir untuk mencarikan solusi atas harga ikan yang merosot ini sehingga harga jual ikan nelayan khususnya pada saat musim ikan seperti saat ini bisa tetap stabil dipasaran. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah saat dikonfirmasi tak menampik kondisi itu. Ia mengakui keluhan para nelayan tersebut. Menurutnya, merosotnya harga ikan memang sudah rutin terjadi setiap tahunnya ketika musim ikan tiba. 

Namun demikian tak banyak yang bisa dilakukan mengingat persoalan ini tidak bisa diselesaikan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan saja terlebih saat ini sudah ada Perseroda. 

"Kita sudah sempat berkeliling bertemu nelayan, ya memang ini persoalan terjadi setiap tahun ketika musim panen ikan, namun kita mencoba memberikan edukasi tentang bagaimana ikan tangkapan nelayan ini bisa diolah, sehingga harga ikan bisa tetap stabil. 

"Kita tidak bisa intervensi harga, yang bisa kita lakukan adalah mencari solusi, bagaimana ketika nusim panen dan harganya rendah agar ikan bisa diolah, ketika harga kembali stabil agar bisa dipasarkan kembali. Kita juga koordinasi dengan perguruan tinggi, paling tidak ini kedepan dapat menjadi solusi," kata Siki Ngurah.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami