Hasil Verivali Data Kemenko PMK, Kemiskinan Ektrem di Karangasem Turun 6.534 KK
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Karangasem telah melakukan Verifikasi dan validasi (veri-vali) terhadap data awal yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK terkait jumlah Kemiskinan Ekstrem di Karangasem.
Kepala Bappelitbangda Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa mengatakan, dari data awal yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK, di Kabupaten Karangasem terdapat sebanyak 34.683 KK terbagi menjadi 3 Desil, yaitu Desil 1 sebanyak 7.130 KK. Desil 2 sebanyak 12.367 KK dan Desil 3 sebanyak 15.186 KK yang masuk ke dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Data tersebut kemudian wajib untuk diverivali kembali oleh Desa dan Kelurahan. Dari hasil verivali tingkat Desa ini ternyata terdapat perubahan data, dimana dari data awal yang dikeluarkan Kemenko PMK sebanyak 34.683 KK Kemiskinan Ekstrim menciut menjadi 28.149 KK atau berkurang sebanyak 6.534 KK.
"Data yang dikeluarkan oleh Kemenko PMK ini wajib kita verivali di tingkat Desa/Kelurahan. Setelah selesai, data ini di SK kan oleh Kepala Desa, kemudian kembali dicermati oleh Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah," ujar Sutirtayasa saat ditemui baru-baru ini.
Dari data yang dihasilkan setelah proses verivali di tingkat Desa dan Kelurahan tersebut, kemudian data itu kembali dicermati oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang kemudian dilakukan pengelompokan baru yaitu Desil 1 sebanyak 6.339 KK. Desil 2 sebanyak 10.136 KK dan Desil 3 sebanyak 11.680 KK.
Menurut Sutirtayasa, khusus untuk Kemiskinan Ekstrem yang masuk ke dalam klasifikasi Desil 1 memerlukan penanganan khusus. Karena mereka yang ada di Desil 1 terdiri dari Lansia hingga penyandang disabilitas, sehingga harus diberikan bantuan langsung baik itu berupa sembako mapun bantuan langsung tunai (BLT).
"Tanpa megesampingkan Desil 2 dan 3. Desil 1 ini memang memerlukan penanganan khusus, karena kita tidak mungkin memberikan mereka pekerjaan, kondisinya memang benar - benar ekstrim, sehingga perlu bantuan langsung seperti pemberian sembako, alat bantu atau bantuan tunai non pangan," terang Sutirtayasa.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs