search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Heboh Rokok Gambar Anies-Cak Imin di Jembrana, Ini Respons Bawaslu
Selasa, 19 Desember 2023, 22:59 WITA Follow
image

bbn/cnnindonesia.com/Heboh Rokok Gambar Anies-Cak Imin di Jembrana, Ini Respons Bawaslu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Heboh dugaan beredarnya rokok bergambar pasangan Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).

Menanggapi hal ini, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jembrana, Bali akan menelusuri informasi tersebut.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Jembrana Pande Made Ady Muliawan mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan soal beredarnya bungkus rokok bergambar capres dan cawapres nomor urut 1 itu di Jembrana, Bali.

"Saya sudah instruksikan ke jajaran di kecamatan dan desa untuk melakukan penelusuran. Jadi peristiwanya seperti apa, lokasinya di mana, siapa yang memberikan, tujuannya apa, siapa yang menerima, masih kita telusuri. Apakah kemudian itu boleh atau tidak," kata Pande, Selasa (19/12).

"Saya belum bisa memastikan karena rokok ini dalam pemahaman kami adalah bahan kampanye. Cuma bahan kampanye itu sudah disebutkan hanya 12 item, rokok itu tidak termasuk di sana. Yang paling mendekati itu, makanan atau minuman, apakah rokok itu masuk ke dalam kategori makanan dan minuman itu, nah ini harus kita kaji dulu," imbuhnya.

Bawaslu, kata dia, juga menyatakan, telah menerima gambar peredaran bungkus rokok tersebut yang beredar di Jembrana, Bali.

"Kita sudah menerima dari teman-teman media, ada dua atau tiga media yang menghubungi saya. Kemudian Bawaslu Provinsi Bali, juga sudah disampaikan ke kami terkait dengan penyebaran rokok yang bergambar paslon," ujarnya.

Pihaknya juga belum mengetahui, apakah rokok itu sudah beredar atau tidak di wilayah Jembrana, Bali.

"Itu yang kita belum tahu, ini teman-teman di lapangan masih menindaklanjuti kira-kira sebarannya di mana? Kami ingin lihat sebarannya dulu, kayaknya masih belum masif," ujarnya.

Menurutnya, bungkusan rokok bergambar capres-cawapres tersebut bisa saja pelanggaran bagi yang mengedarkan dan bisa berpotensi pidana.

"Saya kira bisa berpotensi menjadi pidana pemilu, kalau menurut saya, administrasi atau pidana. (Bisa dipidana) 2 tahun denda Rp24 juta kalau memang nanti terbukti pemberian uang atau materi lainnya untuk mempengaruhi pemilih," ujarnya.

Sementara, Juru Kampanye (Jurkam) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Bali, Ahmad Baraas merespons soal rokok bergambar calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) yang beredar di Kabupaten Jembrana, Bali.

Dalam rokok tersebut, selain memuat gambar pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, kemasan rokok filter itu juga memuat logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan juga tulisan "Indonesia Adil Makmur untuk Semua," dan pada kemasan rokok tanpa ada pita cukai.

Baraas mengatakan, bahwa sebenarnya rokok tersebut itu hanya beredar di media sosial atau kiriman lewat jejaring WhatsApp dan belum tentu beredar di Bali.

"Itu (beredar) di medsos saja, rokoknya enggak ada. Kan banyak dikirim lewat WA atau apa. Tapi rokoknya enggak ada. Saya enggak tahu apa itu editan atau apa, belum pasti itu (beredar di Bali)," kata dia, saat dikonfirmasi Selasa (19/12).

Pihaknya juga menegaskan, bahwa dari tim kampanye pusat AMIN tidak ada mengirimkan alat peraga kampanye berupa foto di rokok yang memasang gambar Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Pertama begini, bahwa tim kampanye AMIN di pusat itu tidak ada mengirim alat peraga kampanye berupa foto yang menggunakan rokok, kemudian memasang gambar AMIN. Itu tidak pernah ada, kami tidak pernah terima. APK seperti itu tidak ada," ujarnya.

"Kemudian kedua, ini kan banyak orang yang melakukan black campaign terhadap lawan-lawan yang dianggap potensial untuk menang," lanjutnya.

Ia juga menilai, dengan adanya rokok bergambar calon capres-cawapres nomor 1 itu ada unsur kampanye hitam.

"Iya (ada black campaign) dari pihak lain. Kita enggak tahu siapa yang membuat itu, yang jelas itu orang yang ingin men-downgrade elektabilitas AMIN," ujarnya.

"Kita tidak pernah mengedarkan itu. Jadi kita baru tahu (sebelumnya), belum tahu. Setelah dikasih tahu tadi, kita konfirmasi kepada teman-teman di pusat itu, tidak ada produk alat peraga kampanye yang menggunakan bungkus rokok seperti itu," ujarnya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami