search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
IMF Sebut 2 Negara Maju Resmi Resesi Tahun Depan
Rabu, 12 Oktober 2022, 07:45 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/IMF Sebut 2 Negara Maju Resmi Resesi Tahun Depan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Jerman dan Italia akan menjadi dua negara yang tergelincir dalam resesi tahun depan. Hal ini disampaikan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam rilis terbarunya, Selasa (11/10/2022).

"Jerman dan Italia akan tergelincir ke dalam resesi tahun depan, menjadi ekonomi maju pertama yang mengalami kontraksi setelah invasi Rusia ke Ukraina," tulis IMF dalam pembaruan World Economic Outlooknya.

Ekonomi Jerman akan menyusut 0,3 persen. Sementara Italia akan berkontraksi 0,2 persen.

Jerman, ekonomi terbesar Eropa, harus membayar mahal untuk ketergantungannya yang besar pada gas Rusia. Padahal saat ini sumber energi itu sudah dipotong habis-habisan oleh Kremlin sebagai balasan sanksi Barat ke Rusia atas serangan ke Ukraina.

Italia sendiri, industrinya juga sangat bergantung pada impor gas. Penurunan tajam dari pertumbuhan bahkan sudah terjadi sejak Juli.

Di kesempatan yang sama, IMF juga menurunkan perkiraannya di 2023 karena negara-negara masih bergulat dengan dampak dari serangan Rusia ke Ukraina, meningkatnya biaya hidup dan penurunan ekonomi. PDB global 2023 menjadi 2,7 persen, ini turun 0,2 poin dari ekspektasi Juli.

Ini merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001. Sementara perkiraan pertumbuhan dunia untuk tahun ini tetap tidak berubah pada 3,2 persen.

"Kejutan tahun ini akan membuka kembali luka ekonomi yang hanya sembuh sebagian pasca-pandemi," kata penasihat ekonomi IMF Pierre-Olivier Gourinchas.

"Lebih dari sepertiga ekonomi global menuju kontraksi tahun ini atau tahun depan, dan tiga ekonomi terbesarAmerika Serikat (AS), Uni Eropa dan China- akan terus terhenti," tambahnya.

"Yang terburuk belum datang dan, bagi banyak orang 2023 akan terasa seperti resesi," jelasnya lagi.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami