search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran Ultimatum Israel Jika Berani Invasi Jalur Gaza Palestina
Selasa, 17 Oktober 2023, 17:30 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran Ultimatum Israel Jika Berani Invasi Jalur Gaza Palestina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Iran melayangkan ultimatum kepada Israel jika berani melancarkan invasi pasukan darat ke Jalur Gaza Palestina.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan negaranya tidak akan membiarkan "rezim Zionis" mengambil tindakan apa pun terhadap Gaza. Pernyataan itu diutarakan Amirabdollahian menyusul perang Israel vs Hamas yang sudah berlangsung sepekan lebih dan belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

"Para pemimpin dari Perlawanan tidak akan membiarkan rezim Zionis mengambil tindakan apa pun di Gaza. Semua pilihan terbuka dan tidak bisa acuh tak acuh terhadap kejahatan perang yang dilakukan terhadap rakyat Gaza," kata Amirabdollahian kepada stasiun televisi pemerintah Iran pada Senin (16/10).

"Front Perlawanan mampu melancarkan perang jangka panjang dengan musuh (Israel) dalam beberapa jam mendatang, kita dapat memperkirakan adanya tindakan pencegahan dari front perlawanan," ucapnya menambahkan tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Amirabdollahian mengatakan perlawanan terhadap gempuran Israel ini tidak terbatas datang dari Hizbullah di Lebanon saja.

Iran memang menyebut negara-negara dan pasukan militan di kawasan Timur Tengah yang menentang Israel-Amerika Serikat sebagai "Front Perlawanan (resistance front)".

"Front ini dibentuk di seluruh wilayah untuk menjaga kemerdekaan negara-negara dan melawan agresi berulang oleh rezim Zionis selama bertahun-tahun ini," ujar Amirabdollahian seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Amirabdollahian juga mendesak Israel agar segera "berhenti sebelum terlambat" terkait gempurannya ke Jalur Gaza.

Perwakilan misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga mewanti-wanti Israel dan komunitas internasional jika negara Zionis itu menggempur Gaza.

"Jika kejahatan perang dan genosida dalam praktik Apartheid Israel tidak segera dihentikan, situasi ini bisa merembet di luar kendali dan berdampak kepada konsekuensi yang lebih luas," tulis cuitan tersebut, seperti diberitakan oleh Al Jazeera.

"Tanggung jawab terkait hal ini ada di tangan PBB, Dewan Keamanan, dan negara-negara yang turut mengarahkan DK menuju jalan buntu," tegas Iran.

Tak cukup menggempur Jalur Gaza sejak serangan dadakan Hamas terjadi pada 7 Oktober lalu, Israel dilaporkan tengah bersiap melancarkan "invasi" baru terhadap Hamas di wilayah itu.

Israel bahkan telah mengultimatum Palestina agar segera mengungsi ke wilayah selatan di dekat perbatasan Mesir demi menghindari gempuran mereka.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai balasan atas serangan yang dilakukan oleh kelompok militan itu sejak Sabtu (7/10) lalu.

Korban tewas akibat perang Hamas vs Israel bertambah menjadi total 4.138 orang per Minggu (15/10) malam.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan 2.670 orang dan melukai 9.600 orang lainnya di wilayah tersebut.

Sebanyak 56 orang dinyatakan tewas dan 700 orang lainnya terluka di Tepi Barat Palestina.

Sementara itu, militer Israel melaporkan korban tewas dari pihaknya juga bertambah menjadi total 1.400 orang per hari Minggu dengan 3.418 orang lainnya terluka.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami