search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Disebut Akan Tingkatkan Pasokan Listrik dan Air di Gaza
Kamis, 27 Juni 2024, 11:50 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Disebut Akan Tingkatkan Pasokan Listrik dan Air di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Israel disebut sedang bersiap meningkatkan pasokan listrik ke pabrik desalinasi sehingga dapat menghasilkan lebih banyak air untuk orang-orang yang berada di Gaza.

Seorang pejabat keamanan Israel dan pejabat Barat, seperti diberitakan Reuters pada Kamis (27/6), mengungkapkan keputusan itu diambil karena Israel mendapat tekanan dari para sekutu untuk meredakan krisis kemanusiaan di Gaza.

Serangan Israel yang dilancarkan di Gaza sebagai respons serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan jutaan orang di Gaza hanya memiliki sedikit makanan, air, dan sanitasi yang buruk.

AS dan sekutu lainnya menekan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengurangi serangan militer dan mengizinkan lebih banyak bantuan dan pasokan untuk meringankan krisis kemanusiaan.

Rencana Israel menyikapi tekanan itu adalah memasok listrik langsung dari Israel ke fasilitas desalinasi air besar di Khan Yunis.

Fasilitas tersebut didirikan dengan pendanaan PBB pada 2017 untuk menyediakan air minum ke daerah-daerah di Deir al-Balah, Khan Yunis dan daerah Mawasi, lokasi banyak warga Gaza mengungsi akibat pertempuran.

Fasilitas itu mempunyai kapasitas produksi sekitar 20.000 meter kubik air per hari, sementara saat ini fasilitas tersebut hanya menyediakan sekitar 1.500 meter kubik karena kekurangan listrik.

Gaza bergantung pada Israel untuk sebagian besar pasokan listriknya. Kekuatan itu telah diputus sejak serangan memanas tahun lalu.

Sumber dari Israel mengatakan rencana pasokan listrik ke pembangkit listrik tenaga air tersebut dapat menyediakan air untuk kurang dari satu juta orang.

Ia tidak memberikan batas waktu kapan pasokan listrik akan tersambung. Listrik saat ini berasal dari generator dan tenaga surya.

Sumber yang sama mengatakan rencana itu telah disetujui Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Namun, pelaksanaannya masih memerlukan persetujuan dari menteri lain.

"Ada pihak yang mencoba membatalkan proses tersebut," kata sumber tersebut tanpa memberikan rincian.

Sementara itu, kantor perdana menteri Israel menolak permintaan komentar.

Seorang pejabat Barat yang mengetahui rencana tersebut juga mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk memulihkan listrik ke pembangkit listrik.

Pejabat itu mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyetujui pembukaan kembali saluran listrik ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengannya di Israel awal bulan ini.

"Israel siap di pihak mereka," kata pejabat itu. "Saat ini, para insinyur Palestina berada di dalam jalur tersebut untuk memeriksa integritas jalur tersebut."

Pejabat tersebut mengatakan memulihkan pasokan listrik ke pabrik desalinasi merupakan elemen penting dalam mengurangi krisis air di Gaza, namun tidak akan menyelesaikan masalah tersebut.

Masih diperlukannya peralatan untuk memperbaiki sistem sanitasi, dan hal ini terhambat oleh pertempuran, kata pejabat tersebut. (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami