Israel Klaim Tak Ada Bukti Serang RS di Gaza Pakai Rudal
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Militer Israel mengklaim tidak ada bukti pasukannya menyerang Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza, Palestina, pakai rudal hingga menyebabkan ratusan orang tewas pada Selasa (17/10).
Seorang juru bicara militer Tel Aviv mengatakan kepada wartawan bahwa tak ada kerusakan struktural pada bangunan di sekitar rumah sakit imbas serangan itu. Ia juga mengklaim tak ada kawah di RS, bentuk kerusakan yang biasanya terjadi akibat serangan rudal.
Diberitakan Reuters, juru bicara tersebut bahkan menuding milisi Hamas Palestina membesar-besarkan jumlah korban akibat serangan. Dia juga menambahkan pihaknya tidak bisa mengetahui secepat itu soal penyebab ledakan di rumah sakit.
Rumah Sakit Baptis Al Ahli mendapat serangan roket pada Selasa hingga menewaskan setidaknya 500 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.
Hamas menuding Israel sebagai dalang serangan tersebut. Namun Israel membantah dan menuduh Jihad Islam yang menyerang RS itu.
Menurut juru bicara militer Israel, insiden itu terjadi akibat peluncuran roket yang salah sasaran oleh Jihad Islam. Dia mengatakan sekitar 450 roket yang diluncurkan dari Gaza jatuh dan mendarat di Jalur Gaza sendiri dalam 11 hari terakhir.
Jihad Islam sejauh ini sudah membantah melancarkan serangan tersebut. Milisi sekutu Hamas itu menegaskan tuduhan Israel "salah dan tidak berdasar."
Negara-negara mayoritas Muslim pun mengutuk keras serangan di rumah sakit tersebut. Arab Saudi, Mesir, Iran, Uni Emirat Arab hingga Turki kompak mengecam insiden dan meminta perang segera diakhiri.
Sejak pecah pada 7 Oktober lalu, perang antara Hamas dan militer Israel telah menewaskan lebih dari 4 ribu orang di kedua belah pihak.
Seiring dengan perang yang kian memanas ini, Israel memblokade total Jalur Gaza dengan memutus pasokan listrik, air, makanan, hingga bahan bakar bagi warga.
Komunitas internasional berulang kali mendesak Israel agar membuka blokade dan meminta Mesir, selaku negara yang juga berbatasan dengan Gaza, membuka perbatasan untuk memudahkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan membangun koridor aman bagi warga Gaza yang ingin mengungsi.
Israel menolak membuka blokade. Sementara itu Mesir setuju membuka penyeberangan Rafah demi pengiriman bantuan. Namun, Mesir menolak jika gelombang pengungsi Gaza memasuki wilayahnya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net