search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Konfirmasi Total 199 Orang Masih Disandera Hamas
Selasa, 17 Oktober 2023, 10:16 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Konfirmasi Total 199 Orang Masih Disandera Hamas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Israel telah mengonfirmasi bahwa jumlah total orang yang disandera oleh Hamas adalah 199 orang, lebih banyak dari 155 orang yang sebelumnya dinyatakan oleh militer Negeri Zionis tersebut.

Juru bicara utama Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, mengatakan militer Israel telah memberi tahu keluarga semua orang yang dipastikan ditahan di Gaza setelah serangan besar-besaran Hamas di Israel selatan pada Sabtu (7/10).

"Kami melakukan upaya yang berani untuk mencoba memahami di mana para sandera berada di Gaza, dan kami memiliki informasi tersebut," Hagari dikutip oleh media Israel, seperti dilansir World Crunch, Senin (16/10).

"Kami tidak akan melakukan serangan yang akan membahayakan rakyat kami," lanjutnya.

Israel telah melakukan serangan udara besar-besaran di Gaza yang bertujuan untuk membasmi Hamas. Namun, serangan itu mengakibatkan kerugian besar bagi warga sipil Palestina, dengan jumlah total korban jiwa kini di atas 2.700 orang.

Keluarga para sandera militan Hamas khawatir bahwa orang-orang yang mereka cintai termasuk di antara mereka yang terbunuh oleh serangan udara Israel.

Para sandera termasuk setidaknya 13 anak-anak dan setidaknya delapan orang berusia di atas 60 tahun, dan juga setidaknya ada dua orang berusia di atas 80 tahun.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan pada Minggu (15/10) bahwa setidaknya 10 warga Inggris mungkin ditahan di Gaza. Amerika Serikat juga mengonfirmasi sejumlah warganya telah ditangkap oleh Hamas, dan 13 warganya hilang.

Para pejabat Thailand mengatakan 17 warga negaranya juga ditahan di Gaza, sementara Pemerintah Perancis mengatakan 13 warga negaranya masih hilang. Delapan warga Jerman, dua warga Meksiko, dan satu warga Rusia-Israel termasuk di antara para sandera.

Hamas mengatakan pihaknya menyembunyikan sandera di "tempat dan terowongan yang aman" di Gaza, dan mengancam akan membunuh mereka jika rumah warga sipil dibom oleh Israel tanpa peringatan.

Rencana invasi darat Israel pun diminta harus mempertimbangkan nasib para sandera.

Di antara mereka yang disandera oleh Hamas adalah Yaffa, 85 tahun. Sejak konfirmasi penculikan neneknya, keluarganya berharap Yaffa bisa dibebaskan melalui tekanan internasional.

"Jika seluruh dunia menekan Hamas, para sandera akan kembali," kata Orian Adar, cucu perempuan sandera, kepada France24. "Saya tidak ingin nenek saya mati saat disandera," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah tiba kembali di Tel Aviv, Israel, di mana ia diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (16/10).

Diplomat utama AS berada di Israel pekan lalu, beberapa hari setelah Hamas melancarkan serangannya di Negeri Zionis itu, dan melakukan perjalanan ke negara-negara Arab, untuk berusaha mencegah konflik semakin meningkat.

Kembalinya Blinken terjadi ketika AS berupaya membantu warga Amerika yang terjebak di Gaza untuk melewati satu-satunya jalan keluar yang tersisa dari jalur yang terkepung, yaitu penyeberangan Rafah ke Mesir.

AS juga bekerja sama dengan mitra regionalnya untuk membantu menjamin pembebasan sandera, termasuk warga negara AS, yang ditahan oleh Hamas. Sementara itu, Senin (16/10) pagi waktu setempat, kantor perdana menteri Israel membantah ada rencana untuk membuka perbatasan Rafah.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami