search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Bali Bertambah Satu, Alami Kejang
Sabtu, 29 Oktober 2022, 13:51 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Bali Bertambah Satu, Alami Kejang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengumumkan satu kasus gagal ginjal akut progresif pada seorang anak. 

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom pada konferensi pers di Kantor Dinas Kesehatan pada Sabtu (29/10/2022).

“Kasus per 3 hari lalu dilaporkan ke Menkes ada tambahan 1 kasus lagi di Bali. Jadi jumlahnya menjadi 18 kasus,” ujar I Nyoman Gede Anom.

Pasien yang baru masuk RSUP Prof. Ngoerah sejak sekitar 4 hari lalu itu adalah anak perempuan berusia 9 tahun. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali dr. IGN Sanjaya Putra menjelaskan bahwa pasien mengalami kejang saat masuk rumah sakit.

“Masuk dengan kejang, kejang ya penyebabnya bisa banyak sekali. Bisa karena panas dingin, bisa karena kurang elektrolit, bisa karena kencing batu,” ungkap dr. Sanjaya.

Setelah dilakukan perawatan, fungsi ginjal pasien disebut sudah membaik setelah dilakukan hemodialisis, dari yang semula disebut fungsi ginjalnya 15% kini sudah meningkat menjadi 55%.

{bbseprator}

Namun dr. Sanjaya menekankan akibat dari gangguan ginjal ini akan berpengaruh terhadap organ lain, maka organ lain harus dipantau.

Dr. Sanjaya juga menegaskan bahwa dalam 1 kasus aktif ini hampir dipastikan bukan karena intoksikasi (keracunan).

“Yang kasus ini hampir pasti bukan intoksikasi. Pasien ini minum sirop sudah sebulan yang lalu, kemudian setelah itu sehat dia, artinya tidak ada konsumsi sirop,” ujarnya.

Sementara itu, Anom memastikan bahwa Bali akan memperoleh jatah obat antidotum setelah masuknya kasus baru ini. Namun, ia belum bisa memastikan jumlah yang akan dikirimkan.

“Sekarang mungkin pasti saya yakin kalau ada laporan kasus pasti akan datang obatnya. Tapi nanti (jumlahnya) tergantung permintaan rumah sakit,” ujar Anom.

Sejauh ini, karena belum ada kasus aktif gagal ginjal akut kasus ini, maka Bali belum pernah mencoba antidotum untuk gangguan ginjal akut progresif tersebut.

Dengan begitu, maka jumlah kasus gangguan ginjal akut progresif pada anak di Bali mencapai 18 kasus dengan 1 kasus yang masih aktif. Sementara 5 anak sembuh dan 12 meninggal dunia. (sumber: Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami