search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kontribusi KTT G20 ke PDB Rp7,5 Triliun, Luhut Sebut Obat bagi Bali
Sabtu, 12 November 2022, 23:50 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com/Kontribusi KTT G20 ke PDB Rp7,5 Triliun, Luhut Sebut Obat bagi Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi G20 atau KTT G20 di Bali pada pertengahan November ini akan memberikan manfaat ekonomi besar, terutama bagi Pulau Dewata maupun nasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan optimistis event KTT G20 di Bali akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Ia menyebut kontribusinya diperkirakan mencapai Rp7,5 triliun bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Diperkirakan kontribusi G20 mencapai USD 533 juta, atau sekitar Rp 7,5 triliun terhadap produk domestik bruto Indonesia pada tahun 2022," ujar Menko Luhut dalam konferensi pers kesiapan menyambut G20, Sabtu (12/11/2022).

Menurut dia, sebagian besar uang yang masuk tersebut akan berputar di Bali. Sehingga diharapkan bisa menjadi obat bagi Pulau Dewata yang terluka karena kehilangan turis gara-gara wabah pandemi Covid-19.

"Sebagian besar akan berputar di Bali. Kita tahu selama pandemi kemarin, Bali sangat menderita. Sekarang kita berharap ini bisa mengobati luka yang begitu dalam di Bali selama 2 tahun yang lalu," kata Luhut.

Di luar itu, ia percaya mandat Presidensi G20 2022 yang didapat Indonesia bakal menjadikannya salah satu kekuatan ekonomi besar dunia. Dia melihat adanya harapan baru dengan dipegangnya Presidensi G20 Indonesia.

"Kegiatan ini telah memberikan dampak bukan hanya kepada ekonomi nasional maupun Bali, tapi juga kepercayaan internasional, bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global, merupakan tempat investasi yang sangat-sangat strategis," tuturnya.

"Ini terlihat dari banyaknya permintaan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, dan permintaan pula Presiden Joko Widodo untuk mengatur pertemuan-pertemuan bilateral," sebut Luhut Binsar Pandjaitan. (sumber: liputan6.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami