search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korut Tuding AS Gunakan Senjata Biologis di Ukraina
Minggu, 24 Juli 2022, 19:23 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Korut Tuding AS Gunakan Senjata Biologis di Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Korea Utara menuding Amerika Serikat mengobarkan perang senjata biologis di Ukraina.

"[Washington] mendirikan banyak laboratorium biologi di puluhan negara dan wilayah, termasuk Ukraina, dengan mengabaikan perjanjian internasional," demikian laporan media pemerintah Korut, KCNA, dikutip dari AFP, Minggu (24/7).

Dalam laporan KCNA, AS telah mendirikan 46 laboratorium biologi rahasia di Ukraina selama 20 tahun terakhir. Pembangunan ini disebut untuk mengembangkan virus demam berdarah dan virus hantann.

AS juga melakukan penelitian berbahaya yang dinilai sebagai pengembangan faktor biologis untuk memusnahkan ras manusia atau bangsa tertentu. Korut memberi contoh bahwa banyak penyakit termasuk hepatitis A dan demam Nil menyebar, seiring dengan pelaksanaan program penelitian epidemi AS di Ukraina.

Washington, lanjut mereka, alih-alih mengakui secara jujur dan meminta maaf malah menggunakan segala macam trik untuk menutupinya. Tuduhan penggunaan senjata biologis AS oleh Korut mengamini klaim temuan Rusia pada Maret lalu.

Ketika itu, Moskow menuduh Washington mendanai penelitian pengembangan senjata biologis di Ukraina. Namun, AS dan Ukraina membantah bahwa laboratorium yang ada negara Eropa timur itu bukan untuk memproduksi senjata biologis.

AS juga mengatakan tuduhan tersebut bahwa Moskow yang justru menggunakan strategi semacam itu. Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Pelucutan Senjata Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Izumi Nakamitsu, juga buka suara.

"[PBB] tak mengetahui adanya program senjata biologis di Ukraina," kata Nakamitsu pada Maret lalu.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami