search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koster Tolak Pusat Soal Penambahan Pasokan Listrik di Bali: Mana Ada Gubernur Berani Menolak
Jumat, 30 Juni 2023, 15:43 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Koster Tolak Pusat Soal Penambahan Pasokan Listrik di Bali: Mana Ada Gubernur Berani Menolak.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali I Wayan Koster menolak rencana pemerintah pusat untuk menambah pasokan suplai energi listrik karena dia ingin Bali tidak lagi tergantung energi listrik dari luar wilayah.

"Saya tidak mengizinkan lagi penambahan suplai dari luar Bali, yang akan membuat Bali ini semakin tergantung ke sumber energi dari luar, itu berbahaya. Apalagi dikoneksi dengan kabel bawah laut, mudah sekali dan itu rawan. Maka keinginan pemerintah untuk menambah pasokan ke energi Bali sebesar 500 mega watt (MW) saya tolak," kata Wayan Koster, Rabu (28/6) saat Sidang Paripurna ke-23 di Kantor DPRD Bali.

Koster melanjutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali telah menerapkan kebijakan mandiri energi dengan energi bersih.

"Saat ini Bali mampu memenuhi kebutuhan energi dengan daya mampu sebesar 1.322 MW. Sedangkan kebutuhan beban puncak saat ini hanya sebesar 980 MW," lanjutnya.

Dari angka tersebut, sebanyak 370 MW disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

"Mana ada gubernur berani menolak, orang kira begitu ada ini happy, begitu saja, buat saya tidak, dari mana ini, apa potensi dan risikonya, saya tidak mau," bebernya.

Koster juga menegaskan bahwa Bali ingin membangun pembakit listrik sendiri, sehingga dapat memenuhi kebutuhan domestik termasuk industri.

"Saya ingin kita membangun pembangkit listrik kita di Bali, sampai kita bisa memenuhi kebutuhan energi kita ke depan untuk kebutuhan domestik maupun juga untuk industri termasuk industri pariwisata. Jadi ini yang kita pegang ke depan untuk generasi kita yang akan datang tidak mudah ini perlu political will yang kuat, berani," pungkasnya. (sumber: merdeka.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami