search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kronologi Penyebab Bendesa Adat Banjar Buleleng Tolak Teken Surat Nikah
Rabu, 3 Mei 2023, 09:16 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kronologi Penyebab Bendesa Adat Banjar Buleleng Tolak Teken Surat Nikah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Bendesa adat Banjar di Desa Banjar, Kecamatan Banjar Buleleng menolak untuk membubuhkan tanda tangan dalam surat perkawinan agama hindu yang diajukan warga adatnya, Ida Bagus Febri Ananda. 

Penolakan itu kemudian menjadi viral di media sosial dimana Bendesa Adat Banjar Ida Bagus Kosala menolak untuk tanda tangan akibat munculnya surat dari Dadia Geria Gede Banjar yang menolak proses ngadegang atau pemilihan bendesa adat.

Upaya mediasi yang dilakukan Pemerintah Desa Banjar hingga Pemerintah Kecamatan juga tidak membuahkan hasil hingga Selasa 2 Mei 2023, bahkan Febri Ananda yang telah dua kali untuk meminta tanda tangan menduga ada persoalan pribadi para tetua di Dadia Geria Gede Banjar hingga berdampak dengan penolakan yang dilakukan Bendesa Adat Banjar Ida Bagus Kosala.

“Saya sudah melangsungkan Perkawinan secara adat pada tanggal 24 Juli 2022. Setelah perkawinan tersebut dianggap sah, saya bermaksud mengurus administrasi kependudukan dengan mengisi form dari Disdukcapil Buleleng dan di form tersebut harus ada tandatangan beberapa pejabat di tingkat Desa. Namun ketika saya memohon tanda tangan kepada kelian desa adat Banjar, Ida Bagus Kosla ternyata dia tidak mau menandatangani form tersebut dengan alasan punya masalah dengan bapak saya,” ungkap Ida Bagus Febri Ananda.

Febri Ananda juga menyebutkan, telah berupaya meminta bantuan pihak terkait lainnya termasuk langkah-langkah mediasi, termasuk MDA Kecamatan Banjar, namun upaya yang dilakukan kembali gagal dan bendesa adar Banjar tetap menolak untuk memberikan tanda tangan.

“Sekarang saya sudah mempunyai anak dari perkawinan saya dan akibat dari tidak ditandatanganinya form tersebut adalah tidak bisa mengurus akta kelahiran anak, bukan hanya administrasi kependudukan saja tapi ada juga beberapa kerugian yang ditimbulkan misalnya mengurus BPJS, tunjangan di tempat kerja dan lain-lain,” papar Febri Ananda.

Secara terpisah, Bendesa Adat Banjar Ida Bagus Kosala menegaskan, penolakan yang dilakukan untuk memberikan tanda tandan pengesahan surat perkawinan agama itu akibat keluarga yang bersangkutan dari Dadia Geria Gede Banjar tidak mengakui dia sebagai Kelian adat. 

“Saya selaku Bendesa Adat Banjar memutuskan, menunda pelayanan penandatanganan pengajuan surat perkawinan agama hindu atas nama Ida Bagus Febri Ananda karena adanya surat dari Dadia Geria Gede Banjar per tanggal 14 Januari 2022, perihal untuk agar saudara Ida Bagus Kosala tidak lagi menggunakan atas nama lembaga desa adat Banjar/Bendesa Adat Banjar dalam menjalankan segala bentuk kegiatan dan aktivitas baik ke dalam maupun keluar sebelum permasalahan proses ngadegang bendesa selesai oleh dan antar pihak,” demikian dikutip Bendesa Adat Kosala berdasarkan surat klarifikasi yang ditujukan kepada Kuasa Hukum Ida Bagus Febri Ananda.

Atas surat protes ngadengang bendesa itulah kemudian berdampak dengan pengulangan proses ngadegang atau pemilihan hingga kemudian Ida Bagus Kosala terpilih kembali. Namun kemudian permasalahan antara Ida Bagus Kosala dengan Dadia Geria Gede Banjar terus bergulir dan memunculkan penolakan untuk tanda tangan.

Atas perlakukan tidak adil untuk pelayanan administrasi kependudukan itu, Ida Bagus Febri Ananda akan menempuh upaya hukum dan telah memberikan kuasa kepada Made Sutrawan & Associates (MSA) Law Office Advocate & Legal Consultant agar proses secara hukum dapat dilakukan dengan melayangkan gugatan kepada aparat penegak hukum.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami