Ledakan Saat Ngaben Massal, Begini Keterangan Pemilik Kompor
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Insiden tabung kompor pembakaran mayat meledak membuat kaget pemilik kompor, Made Suarta. Dia tidak tahu kenapa kompor bisa meledak. Padahal kompor biasa digunakan saat acara ngaben.
Saat ngaben di setra Selat, dia bersama anak buahnya membawa 10 kompor dengan 4 tabung berukuran besar. “Saya tidak tahu pasti kenapa kompornya bisa meledak,” ujarnya.
Sebelum digunakan sudah dilakukan pengecekan. Kompornya menggunakan bahan bakar solar dengan pemompanya menggunakan bensin. Tabungnya warna hitam telah termodifikasi. Ukurannya lebih besar dari tabung gas biasa.
“Saya juga tidak tahu situasinya tadi, tidak menyangka kejadian bisa begini,” ujarnya.
Sementara Kelian Adat, I Wayan Suartawan mengatakan terdapat 60 sawa dalam pengaben massal tersebut. Ia tidak mengetahui persis kronologisnya. Sebab pihaknya sedang mempersiapkan keperluan untuk Nganyut ke pantai. Saat terjadinya insiden tersebut ia tidak sedang berada di lokasi.
“Saya sedang tidak di lokasi, tiba-tiba mendengar laporan tersebut dari masyarakat saya jadi gemetar,” ujarnya.
Ia mengatakan terdapat 9 orang mengalami luka bakar sedang mendapat perawatan di RSUD Sanjiwani. Dimana 3 petugas kompor pembakaran dan lima warganya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr