Malapetaka di China Nyata, Makhluk Cantik Ini Diambang Punah
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Lumba-lumba Sungai Yangtze di China terancam punah. Ini terjadi karena makhluk cantik yang disebut Dewi Yangtze itu ditangkap secara berlebihan dan juga akibat aktivitas manusia.
"Baiji, atau lumba-lumba Sungai Yangtze merupakan makhluk unik dan cantik, tidak ada yang seperti itu," kata Samuel Turvey, ahli Zoologi dan konservasionis Inggris, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (18/9/2022).
"Itu ada selama puluhan juta tahun dan berada dalam keluarga mamalianya sendiri. Ada lumba-lumba sungai lain di dunia namun ini sangat berbeda, jadi tidak ada hubungannya dengan yang lain".
Menurutnya, kematian Baiji lebih dari tragedi pada spesies lain. Fenomena tersebut menjadi tanda hilangnya keanekaragaman sungai yang besar untuk uniknya sungai tersebut. Selain juga meninggalkan lubang besar pada ekosistem.
Para ahli juga telah menyatakan keprihatinan serius bahwa spesies hewan dan tumbuhan asli Yangtze langka lainnya kemungkinan bernasib sama seperti Baiji. Sebab perubahan iklim yang buruk serta kondisi cuaca ekstrem yang berdampak juga pada sungai itu.
China dilanda gelombang panas terburuk dalam catatan. Yangtze yang merupakan sungai terpanjang ketiga di dunia juga berdampak kejadian ini hingga mengering.
Sungai yang membentang 6.300 kilometer itu jadi tempat untuk lebih dari 400 juta masyarakat setempat. Yakni dalam persediaan air, makanan, transportasi dan pembangkit listrik tenaga air.
Selain itu pabrik-pabrik juga harus ditutup. Dalam rangka melestarikan listrik serta pasokan air pada puluhan ribu orang yang terdampak kekeringan.
"Yangtze merupakan salah satu sungai paling kritis secara ekologis di dunia bagi keanekaragaman hayati dan ekosistem air tawar, serta kami masih menemukan spesies baru setiap tahun," jelas ahli ekologi konservasi Hua Fangyuan, asisten profesor Universitas Peking.
"Banyak dari ikan kecil (diketahui) dan tidak diketahui, juga spesies air lainnya kemungkinan besar menghadapi risiko kepunahan secara diam-diam dan kami belum cukup tahu terkait hal tersebut."(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net