'Neraka Bocor' 62 Derajat Celsius di Brasil, Warga 'Nyebur' ke Kolam
beritabali.com/cnnindonesia.com/'Neraka Bocor' 62 Derajat Celsius di Brasil, Warga 'Nyebur' ke Kolam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Gelombang panas ekstrem yang melanda Brasil membuat warganya berbondong-bondong mencari kolam renang untuk mendinginkan diri.
Puncak panas 'neraka bocor' terjadi di kota Rio de Janeiro hingga mencapai 62,3 derajat Celsius, pada Minggu (17/3).
Gelombang panas tersebut menjadi yang tertinggi di Brazil dalam beberapa dekade terakhir. Umumnya suhu di Rio de Janeiro hanya mencapai 42 derajat Celsius.
Akibatnya, warga Brasil yang kepanasan karena suhu ekstrem itu memadati beberapa kolam renang hingga pantai untuk mendinginkan suhu tubuh.
Beberapa pengunjung tempat rekreasi khawatir terhadap suhu ekstrem yang dapat mengancam kehidupan masyarakat.
"Saya sangat khawatir hal ini akan menjadi lebih buruk karena jumlah penduduk meningkat pesat dan penggundulan hutan sangat tinggi akibat peningkatan perumahan," ucap Raquel Correia, seorang asisten administratif di sebuah taman di kota Rio de Janeiro, dikutip dari Al Jazeera.
Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir Brasil mengalami kenaikan suhu yang signifikan. Per November tercatat mencapai 59,7 derajat Celsius.
Namun, dalam beberapa pekan kedepan pihak berwenang Brasil menghimbau bahwa hujan lebat dan badai akan melanda wilayah Selatan.
"Minggu ini akan ada risiko yang sangat tinggi di wilayah tengah-selatan Brasil karena hujan lebat dan badai. Sistem yang paling mengkhawatirkan adalah cuaca dingin yang sangat intens yang akan disertai hujan lebat dan kemungkinan angin kencang," ujar badan informasi cuaca MetSul.
Sebelumnya, Brasil kerap mengalami kenaikan suhu ekstrem. Hal ini juga memicu berbagai masalah yang berdampak pada kehidupan masyarakat Brasil.
Lebih dari itu, kebakaran hutan juga menjadi salah satu kekhawatiran utama bagi pemerintah Brasil yang belakangan sering terjadi.
Brasil menjadi salah satu negara di Amerika Selatan yang setiap tahunnya terkena dampak dari krisis iklim.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net