Pemuda Banjar Kelingkung Garap Ogoh-ogoh dari Bahan Rumput Alang-alang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Pemuda Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, STT Eka Kencana menunjukkan kreativitas mereka dalam membuat ogoh-ogoh. Karya yang dibuat berbahan alami, yakni menggunakan ambengan atau rumput alang-alang.
Di Banjar itu, rumput alang-alang melimpah. Sebab, warga setempat memang usaha jual beli alang-alang untuk keperluan atap bangunan. Kebanyakan melayani atap bale Bali maupun atap vila.
Seniman, Agus Eri, mengaku sengaja mengambil konsep yang bisa ditemukan di lingkungan mereka. “Setiap tahun kami pingin membuat dan memakai bahan ogoh-ogoh yang gampang didapat dari sekitar kita. Apalagi Desa Lodtunduh salah satu penghasil dan pembuat ulatan atap alang-alang,” terangnya.
Karya untuk keperluan pangerupukan itu kini bertema Sang Garuda. Yang bercerita Garuda menyelamatkan ibunya Dewi Winata dari perbudakan Dewi Kadru dan para naga. Garudeya memporak-porandakan surga demi mencari Tirta Amerta.
Dan kaitan dengan ogoh-ogoh berbahan alang-alang, karena dalam perjalanan Sang Garudeya membawa Tirta Amerta, percikannya itu jatuh ke rumput alang alang.
”Itu pula sebabnya, rumput alang alang atau di Bali disebut Ambengan ini punya nilai sakral. Sebagai bagian dari sarana upakara,” jelasnya.
Pembuatan karya ini hampir rampung. Melibatkan seluruh pemuda dan pemudi Banjar. Ogoh-ogoh dibuat di balai Banjar. “Tidak ada kesulitan, kami sudah biasa membuat bahan begini,” tutupnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr