search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pendaki Rinjani Terperosok ke Jurang Usai Melihat "Wanita Cantik"
Selasa, 24 Mei 2022, 22:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pendaki Rinjani Terperosok ke Jurang Usai Melihat "Wanita Cantik".

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Cerita "mistis" datang dari salah satu pendaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, NTB, yang baru saja mengalami kecelakaan jatuh ke jurang sedalam 10 meter di jalur pendakian Torean di Gunung Rinjani, pada Rabu (18/5).

Faozi Arsha Giovani (37 tahun), pendaki asal Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur tersebut mengaku, sebelum kecelakaan saat dia dan rekannya beristirahat, ia melihat sesosok perempuan yang tidak jauh dari tempat duduknya.

Namun perempuan tersebut, kata dia, bukan rekan satu timnya. Dan sosok wanita itu dipercaya sebagai penunggu Air Terjun Penimbungan di jalur Torean Gungung Rinjani.

Kisah Arsha dibagikan seorang rekannya melalui insta story melalui sosial media Instagram pada, Senin (23/5) malam.

Akibat insiden terperosok ke jurang Rinjani, pendaki yang kerap disapa Bang Zi ini mengalami muka lebam dan patah tulang di bagian kaki.

"Sebelah kanan kaki saya, di bagian dengkul kegeser bengkak, dan sudah diperban,” kata Zi, Selasa (24/5).

Zi menuturkan, peristiwa bermula ketika dia mendaki Gunung Rinjani pada 15 Mei hingga kepulangannya pada 18 Mei lalu.

Ketika dalam perjalanan pulang melalui jalur utara Torean sekitar pukul 17.00 WITA, Zi bersama rekannya memilih untuk istirahat di atas tebing sebelah tangga Air Terjun Penimbungan jalur Torean.

Dari pengakuan Zi, saat beristirahat ia melihat sesosok perempuan yang tidak jauh dari tempat duduknya. Namun perempuan tersebut, kata dia, bukan rekannya.

“Saat sedang beristirahat, sekitar beberapa meter, saya balik badan membelakangi tebing,  saya kaget melihat sosok wanita cantik di depan saya. Kemudian saya merasa terdorong oleh wanita itu,” kata Zi.

Menurutnya, sosok wanita itu dipercaya sebagai penunggu Air Terjun Penimbungan di jalur Torean Gungung Rinjani. Ia jatuh di tumpukan bebatuan di bawah yang mengenai badan dan wajahnya dan tak sadarkan diri.

Arsha mengalami luka serius di bagian muka sebelah kiri, bibir, telapak tangan sebelah kanan dan bahkan 1 giginya patah 1/3 bagian.

Zi menuturkan, rekannya kemudian mencari sinyal untuk menghubungi tim evakuasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) wilayah Torean.

Tim TNGR tiba di lokasi kejadian pada Kamis (19/5) pukul 03.00 Wita dini hari.  Zi kemudian dibawa ke Puskesmas di Desa Senaru dan mendapatkan penanganan medis.  

Sementara itu, insiden jatuhnya pendaki asal Desa Paok Motong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur atas nama Faozi Arsha Giovani di jalur Pendakian Torean Gunung Rinjani diduga akibat pengaruh hal mistis ditepis oleh pengelola Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) wilayah Senaru. 

Kepala Resort Balai Taman Nasional Gunung Rinjani wilayah Senaru, Isnan menjelaskan bahwa hal-hal mistis di jalur pendakian Gunung Rinjani ialah tergantung dari kepercayaan para pendaki.

"Hal-hal mistis itu kan tergantung teman-teman pendaki. Kita hanya minta selalu berdoa untuk pendaki selama berada di Gunung Rinjani," ujar Isnan, Selasa (24/5).

Menurutnya tidak ada hal-hal mistis di gunung, terlebih ketika berada di jalur pendakian Torean Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. 

"Tapi memang ada dari beberapa pendaki yang mempunyai kepercayaan terhadap hal-hal mistis seperti itu silakan saja," ujarnya.

Faktanya kata Isnan, selama tahun 2022 ini, tidak ada korban yang serupa terjadi di Jalur Pendakian Torean Gunung Rinjani.

Isnan juga memastikan bahwa jalur pendakian Torean pada dasarnya dibuka sebagai jalur resmi karena dinyatakan aman untuk dilalui pendaki.

"Asalkan mau mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang diberikan oleh Balai TNGR," katanya.

Selama berada di jalur pendakian Gunung Rinjani, ujar Isnan, biasanya pendaki mengalami halusinasi di pikiran saat dalam kondisi lelah dan letih selama berada di Gunung Rinjani. 

"Saat capek pikirannya ke mana-mana. Ini bisa saja mengarah ke hal-hal mistis seperti yang dialami korban dari Desa Paok Motong kemarin," ujarnya.

Dalam data Balai TNGR Senaru kata dia, baru satu kasus pendaki yang jatuh di jalur pendakian Torean yaitu Arsha yang beralamat di Desa Paok Motong. Biasanya, ujar dia, beberapa insiden yang terjadi di Gunung Rinjani, karena pendaki tidak kuat jalan, kaki bengkak atau keseleo.

"Kalau jatuh ini pertama kasusnya. Intinya tetap fokus di jalur pendakian. Kita tahu kan jalur Torean ini jalur baru, banyak pendaki yang tidak terlalu hafal treknya," ujarnya.

Isnan mengaku secara umum semua jalur pendakian di Gunung Rinjani dipastikan aman untuk dilalui. Baik di jalur Sembalun, Torean, Senaru dan jalur lainnya.

"Selama saya sebagai penanggungjawab di Senaru dan Torean, tidak ada hal-hal (mistis) seperti itu," jawab Isnan.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami