Persiapan Orang Kaya Hadapi Kiamat, Beli Rumah di New Zealand
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Apa saja yang dilakukan orang untuk menghadapi kiamat? Bagi sejumlah orang kaya ternyata mereka memilih untuk membeli rumah di New Zealand.
Ini dilaporkan oleh Evan Osnos dalam 'Doomsday Prep For The Superrich' di The New Yorker. Dia mengatakan pemilihan wilayah Timur Australia karena dianggap aman dari bencana alam dan nuklir.
Osnos juga menambahkan bagi para crazy rich harga rumah yang fantastis di New Zealand tak membuat langkah mereka mundur membelinya.
Orang kaya lainnya yang sudah mempersiapkan diri menghadapi kiamat adalah mantan bos Facebook, Antonia Garzia Martinez. Osnos mengatakan Martinez telah membeli lima hektar hutan di Pacific Northwest dan membawa generator, solar panel, serta ribuan butir amunisi.
Martinez juga mengaku ikut dalam grup Facebook berisi orang-orang yang siap menghadapi kiamat. Mereka disebut membeli banyak masker gas, pindah rumah atau membangun bungker.
Salah satu orang yang juga sudah siap-siap adalah direktur di salah satu perusahaan modal ventura Amerika Serikat (AS) bernama Tim Chang.
Tren persiapan orang-orang kaya menghadapi kiamat membuat bisnis bungker mulai dibuka oleh banyak pengusaha. Mereka berusaha mengubah citra menyeramkan dan hampa menjadi menyenangkan serta mewah.
Vivos xPoint jadi salah satu perusahaan penyedia bungker mewah. Perusahaan menyediakan 575 bungker dan bisa menampung 5.000 mewah.
Namun untuk membelinya, harganya mencapai US$25 ribu hingga US$200 ribu tergantung pada kemewahan masing-masing bungker.
Survival Condo milik Larry Hall juga menawarkan bungker mewah. Namun harganya mulai dari US$4,5 juta yakni dengan luas 900 meter persegi dengan berbagai tingkat.
Bungker mewah itu memiliki kolam renang, teater, bar, restoran, dan perpustakaan. Selain itu juga dilengkapi pelayanan medis bekerja 24 jam.
Tidak lupa bungker mewah itu juga memenuhi standar keamanan berupa anti nuklir, tahan gempa, tahan banjir bandang, udara beracun serta lengkap dengan banyak persediaan bahan makanan.
Ternyata bisnis ini juga laku di pasaran. Seperti dilaporkan CNN Internasional, salah satunya dialami Rising S Company yang penjualannya melonjak 700 persen pada 2016 lalu.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net