search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PM Rishi Sunak Sindir Putin Absen G20: Dia Harusnya Datang Hadapi Kita
Selasa, 15 November 2022, 19:06 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PM Rishi Sunak Sindir Putin Absen G20: Dia Harusnya Datang Hadapi Kita

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin seharusnya menghadiri KTT G20 di Nusa Dua, Bali, hari ini demi bisa membahas invasinya ke Ukraina. Namun, Sunak menyayangkan Putin yang akhirnya tidak hadir dalam KTT G20 kali ini setelah sebelumnya sempat mempertimbangkan untuk hadir.

"Perlu dicatat bahwa Putin tidak dapat bergabung dengan kita di sini. Padahal jika dia datang, kita bisa membicarakan dan menyelesaikan masalah yang ada," kata Sunak dalam pidato pembukaannya di hari pertama KTT G20 di Bali, Selasa (15/11).

"Karena satu-satunya langkah terbesar yang bisa dilakukan siapapun yaitu membuat Rusia keluar dari Ukraina dan mengakhiri perang biadab ini," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Sunak turut mengecam invasi Rusia di Ukraina, sesuai dengan rencananya beberapa waktu lalu. Ia juga mengecam Rusia karena menargetkan warga sipil selama melancarkan serangannya di Ukraina.

Sunak lantas memperingatkan para pemimpin negara G20 mengenai ancaman yang ditimbulkan perang kedua negara terhadap tatanan internasional.

"Satu orang yang memiliki kekuatan untuk mengubah semua ini," ujar dia merujuk Putin seperti dikutip The Guardian.

Sunak menegaskan konflik di Ukraina menyeret seluruh negara ke dalam bahaya yang lebih besar. Perang itu menurutnya telah merusak prinsip dasar kedaulatan dan integritas wilayah.

Menurut dia, prinsip dasar kedaulatan dan integritas yakni tidak melakukan serangan dan tidak memberikan ancaman, terlebih soal penggunaan nuklir.

"Invasi ilegal Rusia ke Ukraina memiliki implikasi mendalam bagi kita semua, karena telah merusak prinsip-prinsip dasar kedaulatan dan integritas teritorial," ucap Sunak.

"Negara tidak boleh menyerang tetangga mereka, mereka tidak boleh menyerang infrastruktur sipil dan penduduk sipil dan mereka tidak boleh mengancam penggunaan nuklir. Tentunya ini adalah hal-hal yang kita semua bisa sepakati," katanya melanjutkan.

Dalam kesempatan itu, Sunak juga menggunakan intervensinya untuk menghentikan krisis biji-bijian. Ia menyebut krisis biji-bijian salah satunya disebabkan oleh gempuran Rusia di Ukraina.

"Dua pertiga biji-bijian Ukraina dikirim ke negara-negara berkembang, namun Rusia telah menghancurkan gudang biji-bijian dan memblokir pengiriman," katanya.

"Ini merugikan orang yang paling rentan di seluruh dunia. Dan ini tidak ada hubungannya dengan sanksi. Kita semua harus mendukung upaya sekretaris jenderal untuk mengembalikan inisiatif biji-bijian Laut Hitam."

Sebelumnya, Sunak disebut bakal menyerukan barbarisme Putin dalam pertemuan di KTT G20.

"PM Inggris akan menggunakan G20 sebagai kesempatan menyerukan barbarisme Putin dan memaksa Rusia menghadapi penderitaan global yang disebabkan oleh perangnya yang tidak masuk akal ini," demikian bunyi keterangan Kedubes Inggris di Jakarta pada Senin.

Inggris beranggapan cara terbaik dan paling cepat menangani krisis global yakni Putin harus menarik diri dari Ukraina.

"Tapi ketika perang masih berkecamuk, negara (G20) dengan kekuatan ekonomi terbesar memiliki peran krusial untuk menyelesaikan situasi global yang putus asa ini," bunyi pernyataan Kedubes Inggris.

Juru bicara Sunak juga sempat menyampaikan hal serupa bahwa Sunak berencana mengonfrontasi Putin maupun delegasi Rusia di KTT G20.

"Tentunya, Perdana Menteri berpandangan bahwa sudah semestinya secara kolektif dengan sekutu kami, kami melawan pejabat Rusia atau pemerintah [perwakilan] Rusia yang menghadiri G20 atas perang ilegal mereka yang sedang berlangsung dan menggunakan pesan yang sama yang telah kami gunakan dalam satu suara selama berbulan-bulan terakhir," kata juru bicara Sunak seperti dikutip Telegraph, Rabu (9/11).(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami