search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Politikus Pro-China Menang Pemilu Maladewa, Bisa Tinggalkan India
Rabu, 4 Oktober 2023, 09:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Politikus Pro-China Menang Pemilu Maladewa, Bisa Tinggalkan India

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Politikus pro-China sekaligus tokoh oposisi, Mohamed Muiz, memenangkan pemilihan umum Maladewa dalam putaran kedua yang digelar 30 September lalu.

Terpilihnya Muiz selaku tokoh yang pro dengan Beijing ini mengindikasi bahwa Maladewa kemungkinan besar bakal meninggalkan sekutu lamanya, India, yang bertahun-tahun bersitegang dengan China karena sengketa perbatasan dan persaingan geopolitik.

Diberitakan The Independent, Muiz mengantongi 53 persen suara, mengalahkan presiden petahana Ibrahim Mohamed Solih yang meraup 46 persen suara.

Kemenangannya ini diyakini bakal membawa perubahan dalam kebijakan luar negeri Maladewa. Sebab sejak awal mencalonkan diri, Muiz sudah menggembar-gemborkan kampanye "India Out" kepada publik.

Muiz berjanji bakal mengusir pasukan India dari Maladewa dan mengembalikan keseimbangan hubungan dagang negara itu, yang selama ini disebut terlampau berat ke India.

Selain itu, partai Muiz, Kongres Nasional Rakyat, selama ini dipandang sangat pro-China.

Mantan Presiden Abdulla Yameen selaku pemimpin Kongres Nasional Rakyat menjadikan negara kepulauan itu sebagai bagian dari inisiatif Belt and Road China selama periode pemerintahannya pada 2013-2018.

Inisiatif ini sendiri bertujuan membangun jalur kereta api, pelabuhan, dan jalan raya untuk memperluas perdagangan sekaligus pengaruh China di Asia, Afrika, dan Eropa.

"Dengan hasil hari ini, kita mendapatkan kesempatan untuk membangun masa depan negara. Kekuatan untuk memastikan kemerdekaan atas Maladewa," ucap Muiz dalam sebuah video usai menang pemilu.

"Sudah waktunya bagi kita untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu. Kita harus menjadi masyarakat yang damai," ujarnya melanjutkan.

Sementara itu, selama berkompetisi melawan Solih, Muiz kerap menuding bahwa Solih telah membiarkan keberadaan India menjadi tak terkendali di Maladewa.

Solih mengelak dan bersikeras bahwa kehadiran militer India di Maladewa guna membangun galangan kapal sesuai kesepakatan antara kedua pemerintah. Dia juga menegaskan kedaulatan Maladewa sama sekali tidak dilanggar oleh eksistensi India.

Senada, menurut mantan Menteri Luar Negeri Maladewa, Ahmed Shaheed, hasil pemilu ini bukan karena publik khawatir atas pengaruh India.

Ia menilai rakyat Maladewa memilih Muiz karena ingin memberontak terhadap kegagalan pemerintah atas kondisi ekonomi dan pemerintahan di bawah kepemimpinan Solih.

"Saya rasa rakyat sama sekali tidak memikirkan soal India," katanya.

Seiring dengan itu, Shaheed berpandangan bahwa Muiz kemungkinan tak akan mengubah kebijakan luar negeri Maladewa secara ekstrem terhadap India. Menurutnya, Muiz hanya akan mengurangi ketidaksetujuan publik terhadap proyek-proyek China di wilayah kepulauan tersebut.

Muiz diperkirakan bakal mulai menjabat presiden pada 17 November mendatang.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami