search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pos Lantas Dilempar Molotov, Diduga Terkait Kanjuruhan
Senin, 3 Oktober 2022, 16:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pos Lantas Dilempar Molotov, Diduga Terkait Kanjuruhan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pos Lantas yang berada di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani dilempari bom molotov oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (2/10) malam. Kejadian itu diduga sebagai respons atas tragedi Kanjuruhan, Malang.

"Iya benar, kejadian itu terjadi sekitar pukul 22.45 WITA," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS.

Selain itu, kata Lando, para pelaku juga mencoret dinding Pos Lantas. Diduga kejadian tersebut berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan Malang yang menewaskan sekitar 125 orang.

"Diduga terkait dengan kejadian di Kanjuruhan Malang. Diduga perbuatan pelaku ini adalah spontanitas," ujarnya.

Meski demikian, kata Lando saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku pelemparan bom molotov di Pos Lantas.

"Saat ini sudah diselidiki oleh petugas. Kemudian masyarakat kita imbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing dengan kejadian tersebut," katanya.

Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan Arema FC dari Persebaya dengan skor 2-3, Sabtu lalu. Suporter yang kecewa kemudian merangsek masuk ke lapangan untuk mengejar pemain dan ofisial tim.

Polisi menghalau para penonton yang menerobos ke lapangan. Polisi juga menembakkan gas air mata ke arah suporter di lapangan dan ke arah tribun.

Dalam situasi panik, penonton berbondong-bondong keluar stadion. Mereka berdesakan, sebagian terjatuh karena berdesakan dan mengalami sesak nafas akibat gas air mata. Mereka kemudian terinjak-injak penonton lain. 

Pemerintah menyatakan 125 orang tewas dalam insiden berdarah ini dan ratusan lain mengalami luka-luka.

Polisi sudah memeriksa 18 anggotanya yang diduga bertanggung jawab sebagai operator senjata pelontar gas air mata. Polisi juga memeriksa Direktur LIB dan Ketua PSSI Jawa Timur.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami