Prabowo Klaim RI Dipersulit Saat Ekspor Pisang ke Jepang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto mengklaim selama ini Indonesia seakan dipersulit saat akan mengekspor atau menjual barang dari dalam negeri ke Jepang.
Baca juga:
Menantu Luhut Masuk Bursa Kandidat KSAD Baru
Padahal Indonesia menurutnya leluasa mengizinkan impor produk dari negeri Sakura itu.
"Berapa juta motor kita izinkan. Televisi, hitachi, tapi kita mau jual pisang saja mereka tidak izinkan, jual pisang," kata Prabowo di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11).
"Saya diberitahu Mendag Pak Zulkifli Hasan. Beliau ke Tokyo. Beliau negosiasi perdagangan antar dua negara. Masa, selama berapa puluh tahun kita izinkan bangsa Jepang jual mobil, Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Honda, motor, kita izinkan," kata dia.
Selain itu, Prabowo juga menceritakan perbincangannya dengan duta besar (dubes) Jepang di Indonesia soal perdagangan bebas. Ia mengaku menegaskan tak mau menjual kekayaan Indonesia dalam bentuk barang mentah.
Menteri Pertahanan itu pun mengatakan Pemerintah Indonesia menginginkan pabrik-pabrik dibangun di Indonesia. Sebab, menurutnya, masyarakat butuh pekerjaan demi masa depan.
"Saya bilang 'we want to be like you'. Saya bilang kita mau ikut kamu, seperti kamu, kita mau rakyat kita sejahtera, kita mau rakyat kita tidak nerima UMR, UMR, UMR. Kita mau rakyat kita nerima penghasilan yang cukup," kata dia.
Dalam kesempatan berbincang dengan Dubes Jepang, Prabowo juga mengaku dirinya menceritakan soal transportasi becak di Indonesia. Ia mengaku sedih di Indonesia masih ada pria berusia 70 tahun yang menarik becak.
Oleh sebab itu, Prabowo mengaku tidak ingin kekayaan Indonesia dijual dalam bentuk mentah. Ia menginginkan agar masyarakat Indonesia dapat berdaya.
"Saya sampaikan kepada Duta Besar Jepang, 'Saya hormat sama Jepang, saya kagum sama Jepang, saya mau seperti Jepang. Tapi kita, maaf, tidak bisa kita jual lagi kekayaan kita murah, gelondongan, kita mau olah semua kekayaan kita di Indonesia'," ujar Prabowo.
Terpisah, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono mengaku data yang berbeda soal klaim Prabowo itu. Ia menyebut Pemerintah Jepang tak pernah mempersulit masuknya pisang dari Indonesia.
"Selama ini ekspor pisang tidak ada indikasi dipersulit Jepang, sepanjang memenuhi syarat yang berlaku dalam hal ini Sanitary and Phytosanitary (SPS)," kata Djatmiko kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (25/11).
Djatmiko selanjutnya membeberkan data ekspor pisang ke Jepang dalam lima tahun terakhir, yakni 2018 hingga 2022. Ekspor pisang dengan kode HS 08039090 diklaim mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 3,14 persen.
"Lalu, nilai ekspor pisang Indonesia ke Jepang pada periode Januari 2023-September 2023 senilai US$1,35 juta (setara Rp20,9 miliar jika asumsi kurs Rp15.552 per dolar AS). Ini meningkat 38,78 persen dibanding nilai ekspor pada Januari 2022-September 2022 senilai US$978 ribu," kata dia.
Kendati demikian, Djatmiko mengakui memang belum semua eksportir pisang Indonesia bisa memenuhi standar yang ditetapkan. Ia menyebut ada most favourable nations (MFN) yang harus dipenuhi alias pungutan tarif bea masuk umum yang disepakati kedua negara.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net