Presiden Minggat, Sri Lanka Deklarasi Darurat Nasional
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sri Lanka mengumumkan status darurat nasional pada Rabu (13/7), usai Presiden Gotabaya Rajapaksa minggat ke Maladewa menggunakan pesawat militer.
"Karena presiden berada di luar negeri, status darurat telah diumumkan untuk menangani situasi di negara ini," kata juru bicara Perdana Menteri Sri Lanka, Dinouk Colombage, kepada AFP.
Polisi juga memberlakukan jam malam tanpa batas di seluruh Provinsi Barat, termasuk ibu kota Kolombo, untuk meredam protes massa. Sementara itu, salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di SriLanka mengungkapkan situasi di negara Asia Selatan tersebut.
"Alhamdulillah situasi aman terkendali. Tak ada kegiatan yang berbahaya. Kedutaan menyarankan agar kita hati-hati saat keluar rumah," kata Merita.
Ia juga mengonfirmasi aturan jam malam untuk mengantisipasi keramaian imbas pengunduran diri Gotabaya.
"Akan ada curfew [dan] sudah berlaku di Kolombo," ucap dia.
Kondisi di Sri Lanka kian tak menentu setelah Gotabaya berhasil kabur ke Maladewa menggunakan pesawat militer pada Rabu, di hari ia dikabarkan bakal mengumumkan pengunduran diri.
Ia kabur usai massa menduduki rumahnya dan kediaman Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akhir pekan lalu. Selain protes soal ekonomi negara, massa juga memaksa kedua pemimpin Sri Lanka itu mundur dari tampuk kepemimpinan.
Meski presiden sudah kabur, massa tetap menggeruduk rumah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. Mereka mendesak Wickremesinghe agar segera mengumumkan waktu pasti pengunduran diri.
Aparat dilaporkan langsung menertibkan massa dengan berbagai cara, salah satunya dengan menembakkan gas air mata.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net