Puing Kapal Selam Titan Tiba di Kanada, Operasi Gabungan Berakhir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Puing-puing kapal selam Titan sudah ditemukan dan dibawa ke Kanada pada Rabu (28/6). Kapal selam Titan itu meledak dalam perjalanannya melihat bangkai kapal Titanic yang berusia satu abad pada awal bulan ini.
Berdasarkan video Canadian Broadcast Corporation, terlihat tampak seperti hidung kapal selam tersebut. Pecahan lainnya juga terbungkus terpal putih saat ditarik derek dari kapal Horizon Arctic di pelabuhan St. John, Newfoundland.
Penemuan dan pemulihan potongan itu juga disebut menandakan operasi lepas pantai otoritas Kanada dan AS selesai. Mereka telah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut sekitar satu pekan terakhir.
"Tim kami telah berhasil menyelesaikan operasi lepas pantai dan pada dasarnya melakukan demobilisasi," kata juru bicara Pelagis Research Jeff Mahoney seperti diberitakan AFP.
"Sekaligus membawa kembali ke orang yang mereka cintai. Kami juga akan mengembalikan aset kami ke basis operasi di New York."
Puing-puing kapal selam titan ditemukan di dasar laut, sekitar 1.600 kaki atau 500 meter dari haluan Titanic, sekitar empat kilometer di bawah permukaan laut dan 400 mil lepas pantai Newfoundland.
Puing itu ditemukan kendaraan selam robotik yang dikerahkan kapal pencari Kanada. Penemuan itu juga mengakhiri pencarian lima hari multinasional untuk kemungkinan korban selamat.
Jeff Mahoney mengatakan pencarian dan pemulihan kapal selam Titan sebagai operasi yang sangat berisiko.
"Sangat berat dan melelahkan bagi tim yang bekerja sepanjang waktu hampir tanpa tidur selama ini, lebih dari 10 hari bekerja. Itu adalah proses yang sangat serius," katanya.
Sementara itu, pejabat Kanada menolak berkomentar mengenai pemulihan puing-puing tersebut.
Namun, puing-puing kapal selam Titan diperkirakan diserahkan ke penyidik dan diharapkan dapat menjelaskan penyebab ledakan dahsyat yang menewaskan semua orang di dalamnya, termasuk CEO OceanGate Expeditions Stockton Rush.
Sedangkan empat korban tewas lainnya adalah miliarder Inggris Hamish Harding, pengusaha kelahiran Pakistan Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman; dan ahli kelautan Prancis Paul-Henri Nargeolet.
Kelimanya dinyatakan tewas setelah Titan pertama kali dilaporkan hilang pada 18 Juni. Insiden Titan ini jadi kematian pertama yang diketahui dalam lebih dari 60 tahun eksplorasi sipil ke dalam laut.
Namun menurut sejumlah pakar industri, OceanGate bebas menempuh jalannya sendiri karena perairan internasional berada di luar peraturan pemerintah.
OceanGate sendiri belum buka suara soal pertanyaan atas sertifikasi dari industri atau masalah keselamatan yang menyeret perusahaan itu.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net