Putin Blak-blakan Akui Rusia Kekurangan Senjata dan Drone
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Vladimir Putin blak-blakan mengakui bahwa Rusia tak punya cukup persediaan senjata dan drone untuk memenangkan perang di Ukraina.
Putin mengatakan selama invasi berlangsung, berbagai amunisi, alat komunikasi, pesawat, hingga drone banyak diperlukan dengan jumlah yang tak terbatas.
"Selama operasi militer khusus, jelas bahwa ada kekurangan dalam banyak hal, (seperti) amunisi presisi terpadu, peralatan komunikasi, pesawat terbang, drone, dan sebagainya," kata Putin saat bicara di pertemuan blogger pro-perang di Kremlin, Selasa (13/6).
"Kami memilikinya, tapi sayangnya kami tidak punya persediaan yang cukup," lanjut Putin, sambil menambahkan bahwa senjata anti-tank dan tank modern merupakan senjata yang dibutuhkan.
Dalam kesempatan itu, Putin menegaskan akibat kebutuhan senjata yang meningkat, Rusia terus meningkatkan produksi senjata hampir tiga kali lipat. Permintaan itu juga meningkat 10 kali lipat untuk senjata yang paling banyak dibutuhkan.
Seperti dilansir Politico, kekurangan amunisi-amunisi ini belakangan memang menghambat invasi skala besar Moskow di Ukraina. Kremlin jadi tak bisa menyerang target strategis dari kejauhan karena tak punya senjata memadai.
Di tengah kekurangan ini, pasukan Rusia justru melepaskan rentetan drone yang dinavigasi dengan buruk seperti Shahed-129 buatan Iran. Kremlin bahkan menggunakan rudal angkatan laut untuk menyerang bangunan tempat tinggal.
Laporan dari Pusat Studi Strategis dan Internasional yang rilis pada April menemukan bahwa sanksi Barat telah menggagalkan Rusia membawa komponen guna memproduksi persenjataan canggih.
"Sementara kualitas peralatan militer yang digunakan oleh tentara Ukraina terus meningkat berkat bantuan Barat, kualitas senjata Rusia terus menurun," demikian bunyi laporan tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Kyiv memang menerima banyak bantuan tank dari Barat. Tank-tank itu termasuk Challenger 2 Inggris dan Leopard 2 Jerman.
Ukraina menerima banyak bantuan lantaran sejak awal invasi mereka memohon kepada negara Barat agar dipasok persenjataan hingga amunisi. Sejumlah negara pun ramai-ramai menyokong Ukraina demi mendukung negara itu melawan Rusia.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net