Putin Sebut Rusia Siap Kirim Rudal Antarbenua Baru Sarmat Bertempur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Vladimir Putin mengatakan rudal balistik Sarmat generasi baru milik Rusia, akan segera dikerahkan untuk bertempur.
Rudal antarbenua teknologi terbaru itu diklaim mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.
Dalam pidatonya kepada lulusan baru akademi militer, Putin menekankan pentingnya "tiga serangkai" kekuatan nuklir Rusia yang dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara.
"Tugas terpenting di sini adalah pengembangan triad nuklir, yang merupakan jaminan utama keamanan militer Rusia dan stabilitas global. Sudah sekitar setengah dari unit dan formasi Pasukan Rudal Strategis dilengkapi dengan sistem Yars terbaru, dan pasukan dilengkapi kembali dengan sistem rudal modern dengan hulu ledak hipersonik Avangard," kata Putinpada Rabu (21/6).
"Sistem rudal Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur dalam waktu dekat," paparnya menambahkan.
Rudal Sarmat dirancang untuk melakukan serangan nuklir dengan target yang bisa mencapai ribuan kilometer seperti Amerika Serikat atau Eropa. Pengerahan rudal Sarmat ini dikabarkan lebih lambat dari rencana semula.
Sebab, pada April 2022, Rusia mengatakan rudal Sarmat bisa digunakan mulai musim gugur tahun itu.
Saat itu, Kepala Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin, mengatakan bahwa satu unit rudal Sarmat kan dikerahkan di wilayah Krasnoyarsk Siberia, sekitar 3.000 km (1.860 mil) timur Moskow.
Dikutip Reuters, Rogozin mengatakan rudal-rudal ini akan ditempatkan di situs yang sama dan di silo yang sama dengan rudal Voyevoda era Soviet.
Rogozin juga menyebut rudal Sarmat sebagai "senjata super" baru yang bersejarah dan akan menjamin keamanan anak dan cucu Rusia untuk masa depan sekitar 30-40 tahun mendatang.
Sejak invasi ke Ukraina, Putin berulang kali mengatakan Rusia siap menggunakan segala cara, termasuk penggunaan senjata nuklir, dalam mempertahankan "integritas teritorialnya".
Tahun lalu, Putin juga mendeklarasikan wilayah-wilayah Ukraina yang telah Rusia caplok berada di bawah payung nuklir Negeri Beruang Merah.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net