search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
RS Indonesia di Gaza Terancam Kolaps-Listrik Padam Dalam 48 Jam
Kamis, 2 November 2023, 07:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/RS Indonesia di Gaza Terancam Kolaps-Listrik Padam Dalam 48 Jam

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza akan mengalami pemadaman listrik dalam 48 jam ke depan, di tengah peningkatan jumlah pasien imbas serangan dan blokade total oleh pasukan Israel.

Kemungkinan pemadaman itu terungkap dari relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) di Gaza, Fikri Rofiul Haq. Dia mengutip pernyataan pemimpin RS Indonesia di Gaza.

"Dalam pernyataan ketua Rumah Sakit Indonesia, Rumah Sakit Indonesia akan mengalami pemadaman listrik dalam 48 jam ke depan," kata Fikri dalam pesan audio yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (1/11).

Pernyataan dia senada dengan komentar juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al Qudra. Ia mengatakan generator listrik di RS Indonesia hanya tersisa "beberapa jam."

Di kesempatan itu, Fikri juga mengatakan banyak pasien korban luka yang memadati RS tersebut. Para pasien ini mayoritas anak-anak dan perempuan.

Di aula rumah sakit, lanjut dia, banyak anak-anak menangis karena menahan rasa sakit yang diderita sementara obat-obatan dan staf medis sangat kurang.

"Memang di rumah sakit ini, mereka mengalami krisis obat-obatan dan kekurangan tim medis akhirnya banyak korban luka tergelak di lantai," ungkap Fikri.

Dia menyebut RS Indonesia sudah kewalahan menerima korban gempuran Israel, di mana banyak jenazah terpaksa diletakkan di trotoar, menunggu diambil keluarga untuk dimakamkan.

Banyak di antara mereka yang tergeletak di trotoar dan hanya menunggu keluarga mengambilnya untuk kemudian dimakamkan.

"Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan sampai pagi untuk diambil keluarga dan dimakamkan," ujar Fikri.

Membludaknya jumlah pasien dan jenazah terjadi usai Israel menggempur kamp pengungsi terbesar di Palestina, Jabalia, pada Rabu (1/11) dini hari.

Imbas serangan itu, 50 orang meninggal dan kemungkinan angka ini akan bertambah.

Malam itu mereka hanya diletakkan di pinggir jalan menuju pagi untuk diambil keluarga dan dimakamkan.

Israel hingga kini juga tak kunjung mengizinkan bantuan bahan bakar minyak masuk ke Gaza. Mereka beralasan bantuan itu bisa disalahgunakan Hamas.

Rumah sakit-rumah sakit di Gaza sementara itu memerlukan bahan bakar untuk mengoperasikan generator mereka.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami