search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia: Ukraina Sengaja Hancurkan Bendungan, Ini Alasannya
Kamis, 8 Juni 2023, 07:13 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Rusia: Ukraina Sengaja Hancurkan Bendungan, Ini Alasannya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah Rusia menuding Ukraina sebagai dalang dari meledak dan jebolnya Bendungan Nova Kakhovka di Kherson. Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Tetap Rusia di PBB, Vassily Nebenzia.

Dalam pernyataannya, Nebenzia mengatakan bahwa aksi yang ditudingnya dilakukan rezim Kyiv itu sebagai aksi teror. Menurutnya, serangan itu merupakan hal yang berbahaya dan dilarang oleh hukum internasional.

"Selain itu, bendungan secara khusus disebutkan dalam Pasal 56 Protokol Tambahan pertama Konvensi Jenewa 1977," ujarnya dalam pernyataan yang diunggah dalam situs Perwakilan Rusia di PBB, dikutip Rabu (7/6/2023).

Nebenzia menyebut bahwa ada dua tujuan besar yang ingin dicapai Ukraina dengan meledakan bendungan itu. Pertama, ia menuding langkah itu sebagai bentuk penarikan perhatian luas maksimum untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan.

"Kyiv ingin merelokasi angkatan bersenjata untuk mempertahankan serangan balasan yang diiklankan secara luas oleh Ukraina, yang jelas macet dan tidak mencapai tujuan yang ditetapkan oleh Kyiv."

"Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan kami, Kyiv telah mulai membangun posisi pertahanan di tepi kanan Dnieper, yang menunjukkan bahwa pasukan Ukraina berniat untuk beralih ke pertahanan."

Tujuan kedua dari serangan tersebut, menurut Nebenzia, adalah untuk menimbulkan kerusakan kemanusiaan terbesar pada populasi wilayah yang luas, yang pasti terjadi ketika fasilitas air dan energi yang sangat besar dihancurkan.

"Saat ini, otoritas wilayah Kherson Federasi Rusia sedang mengevakuasi orang-orang dari daerah yang terkena banjir. Ledakan bendungan Kakhovka telah menyebabkan bencana lingkungan," tambahnya.

Sebelumnya, Bendungan Nova Kakhovka yang berada di Ukraina Selatan diledakkan pada hari Selasa). Ledakan itu diprediksi akan menimbulkan deretan bencana ekologis, termasuk pasokan air, irigasi, hingga pendingin reaktor nuklir.

Operator nuklir Ukraina Energoatom mengatakan melalui Telegram bahwa ketinggian air di Waduk Kakhovka menurun dengan cepat. Namun, untuk saat ini, situasinya masih dapat dikendalikan mengingat pembangkit masih memiliki sumber air yang cukup.

Serupa, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa tidak adanya air pendingin untuk waktu yang lama di pembangkit nuklir Zaporizhzhia akan menyebabkan bahan bakar meleleh dan generator diesel darurat tidak dapat beroperasi.

"Namun, penilaian kami saat ini adalah tidak ada risiko langsung terhadap keselamatan pembangkit. Ada sejumlah alternatif sumber air untuk PLTN," kata Grossi dalam sebuah pernyataan.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami