search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Satpol PP Bali Akui Kesulitan Pantau Prostitusi Lewat Michat
Selasa, 22 November 2022, 08:32 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Satpol PP Bali Akui Kesulitan Pantau Prostitusi Lewat Michat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengaku kesulitan untuk memantau prostitusi via aplikasi MiChat terkait peristiwa penusukan yang menewaskan seorang anggota polisi pengamanan KTT G20 di Denpasar berinisial FNS. 

Pihaknya hanya akan lebih mengintensifkan pemantauan tindakan prostitusi.

“Beda dengan prostitusi lewat MiChat, itu kami kesulitan untuk memantaunya. Kalaupun ada kegiatan prostitusi yang ditemukan oleh masyarakat, kami akan lebih intens lagi adakan pemantauan lapangan yang nanti kami minta (Satpol PP) kabupaten dan kota untuk intensifkan,” tutur Dharmadi saat dihubungi pada Senin (21/11/2022).

Sementara itu, beberapa pekerja hotel di kawasan Jalan Pidada menyebut tidak pernah ada hal seperti pertengkaran pelanggan terlebih kekerasan. Widiarta, salah satu staf di salah satu hotel di kawasan Jalan Pidada menyebut demikian.

Menurutnya, kalau terdapat pertengkaran antar pelanggan lebih baik jika pelanggan tersebut dikeluarkan.

“Tidak pernah ada di sini (pertengkaran dan kekerasan). Kalau misalnya ada ya kami keluarkan saja,” ujar Widiarta saat ditemui pada Senin (21/11/2022).

Meski hotel tempatnya bekerja memasang tarif sewa kamar per jamnya yang dimulai dari Rp45.000 per jam, ia menyebut hotelnya tidak menerima pelanggan prostitusi.

“Karena itu (mengantisipasi pertengkaran pelanggan) kami sebenarnya tidak berani menerima yang open (prostitusi) itu,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota Badan Pemeliharaan Keamanan (Barhakam) Polri asal Sulawesi Selatan tewas ditikam di sebuah hotel di Jalan Pidada, Ubung, Denpasar.

Polisi tersebut berinisial FNS yang juga anggota pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Diduga, FNS sempat mentransfer sejumlah uang ke rekening KDS sebelum bertemu. Namun setelah bertemu FNS hendak membatalkan kencan tersebut, usut punya usut karena perempuan yang dikenalnya via Michat berbeda penampakan aslinya.

Cekcok pun terjadi dan pelaku mendengar teriakan, Nahasnya FNS lalu ditikam oleh dua orang anak baru gede (ABG) pada dini hari.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami