search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sebelum Bunuh Pacarnya, Pemuda di Denpasar Sempat Berhubungan Badan dengan Korban
Rabu, 8 Februari 2023, 19:39 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sebelum Bunuh Pacarnya, Pemuda di Denpasar Sempat Berhubungan Badan dengan Korban.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Terungkap, kematian Ni Made DS (16) di tangan pacarnya Kadek Juniarta (18) akibat kesal lantaran sudah kali ketiga minta dinikahi pascahamil. 

Usai berhubungan badan di kamar kos Juniarta di Jalan Gunung Batur Gang Carik III nomor 5 Banjar Penyaitan Desa Pemecutan, Denpasar Barat, pada Selasa 7 Februari 2023 sekitar pukul 15.00 WITA, pelajar SMK itu dijerat lehernya dengan kain selendang dan dicekik hingga tewas. 

Peristiwa penganiayaan berujung kematian itu disampaikan oleh Kapolresta Denpasar Kombespol Bambang Yugo Pamungkas saat gelar jumpa pers di Mapolresta Denpasar, pada Rabu 8 Februari 2023. Ia membenarkan bahwa sebelum Ni Made DS tewas, keduanya sempat berhubungan badan layaknya pasangan suami istri di dalam kamar kos. 

Selesai melampiaskan hasrat, korban kembali mengulangi permintaannya agar segera dinikahi oleh Kadek Juniarta karena dirinya sedang hamil. Tapi pelaku asal Karangasem ini mulai emosi. Kesal mendengar permintaan itu, pelaku Juniarta menyuruh korban pulang ke rumahnya di kawasan WR Supratman Denpasar. 

Merasa tidak dihargai, korban berniat akan pulang. Namun belum sampai di luar pekarangan rumah, tiba-tiba tersangka mengejar dan menjerat leher korban dengan kain selendang warna coklat. Tragisnya, dalam kondisi masih terjerat selendang, pelaku menyeret korban hingga ke ruangan tamu. 

Sadar dirinya terancam bahaya, pelajar SMK di Denpasar ini melawan. Ia berusaha melepaskan jeratan selendang. Tapi kekuatan tersangka Kadek Juniarta jauh lebih kuat. 

Pelaku malah makin beringas dan berutal. Ia lantas mencekik leher korban dengan tangannya hingga perempuan berusia 16 tahun itu jatuh pingsan. 

"Leher korban dicekik menggunakan tangan hingga pingsan. Masih dalam kondisi pingsan, leher korban kembali dijerat selendang," ungkapnya didampingi Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Gusti Agung Made Ari Erawan. 

Setelah korban sudah tak berdaya, pelaku Juniarta lantas menyeret korban ke gudang. Ia meninggalkan korban disana dalam posisi duduk bersandar di tembok. Hal itu dilakukanya apabila ada yang melihat seolah-olah korban pingsan. 

Tak lama berselang, ia pergi membawa nasi untuk ibunya yang bekerja di salah satu tempat di Denpasar Barat. Sekitar pukul 17.00 Wita, kakak pelaku pulang ke rumah (lokasi TKP) dan menemukan korban di dalam gudang. Penemuan itu dilaporkan kepada orang tua mereka melalui telepon.

Kombes Bambang mengatakan pelaku dan korban sudah pacaran sejak bulan Juni 2022. Namun kedua muda mudi itu kebablasan hingga korban berbadan dua. 

"Nah karena hamil, korban minta pelaku untuk bertanggung jawab dan menikahinya. Tapi pelaku kesal dengan permintaan itu karena tidak punya uang untuk menikah," ujar perwira melati tiga di pundak itu. 

Setelah tiga jam diselidiki, Polisi berhasil mengungkap bahwa korban tidak pingsan tapi tewas karena dibunuh oleh pacarnya Kadek Juniarta. Saat diinterogasi, pelaku yang bekerja sebagai kepala salah satu toko di Denpasar itu mengakui perbuatannya. 

Sebagai ganjaran atas perbuatanya, pelaku dijerat Pasal 80 ayat 3 Jo Pasal 76 huf c UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun. 

Selain itu tersangka juga dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman 15 tahun penjara. Tersangka juga dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. "Kita berikan hukuman maksimal kepada tersangka," ungkapnya. 

Kepada awak media, pelaku Juniarta mengaku kesal karena korban terus minta nikah. Sehingga dia marah dan spontan menjerat dan mencekik leher korban. Niat sebenarnya tidak untuk membuat korban meninggal dunia tapi melukai. Meski demikian, pelaku mengakui penyesalanya dan meminta maaf kepada kedua orang tua korban dan orang tuanya sendiri. 

"Saya belum siap untuk menikah karena belum punya uang. Saya tidak mau membebani orang tua. Apalagi sampai saat ini orang tua kami belum pernah ketemu untuk membicarakan pernikahan kami," ujarnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami