Serangan Terbesar Israel ke Jenin Dalam 20 Tahun: 10 Tewas, 100 Luka
beritabali.com/cnnindonesia.com/Serangan Terbesar Israel ke Jenin Dalam 20 Tahun: 10 Tewas, 100 Luka
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Setidaknya 10 orang tewas dan 100 lainnya terluka usai Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jenin, Tepi Barat, beberapa hari terakhir. Serangan ini disebut sebagai yang terbesar sejak 2002.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi 10 orang tewas dalam serangan Israel di Jenin. Dari keseluruhan angka itu, lima di antaranya merupakan remaja.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan serangan itu merupakan "upaya kontra-terorisme besar di area Kota Jenin dan Kamp Jenin." Dalam operasi itu, IDF menggempur "infrastruktur teroris."
Sejauh ini,IDF sudah melancarkan 10 serangan udara menggunakan drone. Di darat, ratusan tentara menyerang pusat-pusat "komando dan kontrol" para militan beserta situs-situs penyimpanan senjata mereka.
IDF mengakui sejumlah warga sipil terluka dalam serangan itu. Namun, mereka menegaskan operasi itu hanya menargetkan "teroris" di Jenin.
"Ini bukan invasi terhadap Jenin, bukan pula untuk melawan Otoritas Palestina. Serangan ini bukan untuk menyerang orang Palestina yang tak bersalah. Serangan ini hanya untuk menyerang teroris di kamp ini," demikian pernyataan IDF.
Namun, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyebut serangan besar-besaran Israel ini sebagai "kejahatan perang yang baru."
"Keamanan dan stabilitas tak akan tercapai di kawasan ini jika warga Palestina tak dapat merasakannya," kata Abbas, seperti disampaikan juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh.
"Yang dilakukan pemerintah Israel di Jenin dan kamp-nya merupakan kejahatan perang baru terhadap warga kami yang tak berdaya."
Sejumlah video yang dihimpun CNN memperlihatkan pasukan Israel membuldozer ruas-ruas jalan guna menghancurkan ranjau-ranjau darat. Sederet tank Israel juga terlihat di sekitar kota.
Beberapa penduduk melaporkan suara ledakan dan baku tembak menggema di berbagai penjuru kota. Wakil Wali Kota Jenin, Mohammed Jarrar, mengatakan ratusan keluarga Palestina kabur demi menghindari pertempuran.
Salah satu penduduk Jenin, Duha Turkman, bercerita bahwa para warga hanya diberi waktu dua jam untuk evakuasi.
"Kami berlarian bersama orang-orang dari kamp. Banyak anak-anak berjalan bersama orang tua mereka sambil ketakutan dan menangis. Mereka tak mengerti apa yang terjadi kepada mereka dan mengapa," tutur Turkman.
"Banyak dari mereka kemudian hilang. Keluarga-keluarga mencari anggota mereka yang tak bisa mereka hubungi karena listrik padam."
Melihat serangan brutal ini, sejumlah militan Palestina mulai menyerukan gempuran besar-besaran melawan Israel. Konflik pun dikhawatirkan bakal makin membara.
Di tengah kekhawatiran ini, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, memastikan pihaknya melakukan kontak langsung dengan semua pihak terkait untuk mendesak pengurangan ketegangan.
"Operasi ini terjadi beberapa bulan setelah peningkatan ketegangan yang mengingatkan kembali akan situasi sangat tak terkendali di Tepi Barat. Semua harus memastikan populasi sipil terlindungi," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net