search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sosok Ketua KADIN Badung yang Baru di Jajaran Pemerintahan Pemkab
Jumat, 14 Juli 2023, 19:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sosok Ketua KADIN Badung yang Baru di Jajaran Pemerintahan Pemkab.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Tidak hanya didukung para dewan penasehat, anggota dan senior, sosok I Gede Putu Putra Adnyana sebagai pemimpin KADIN Badung juga mendapat sokongan dari jajaran pemerintahan di Pemkab Badung.

Seperti yang diutarakan oleh tiga kepala dinas yang menjabat di Pemkab Badung, diantaranya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Badung Drs. I Putu Eka Merthawan.,M.Si., Kepala Dinas UMKM, Koperasi dan Perdagangan Badung I Made Widiana, dan Kepala Dinas Kesehatan, dr Padma.

Menurut Putu Eka Merthawan kegiatan Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke-5 tahun 2023 ini membutuhkan sosok Ketua KADIN yang visioner, mempunyai arah jelas untuk meningkatkan kemandirian perindustrian yang berdaya saing. 

"Harapan kami ketua yang terpilih bisa menyelaraskan keunggulan Badung sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, sebagai tuan runah yang berjaya, kita juga harus memiliki daya saing," ujarnya usai Muskab KADIN Badung, Selasa (4/7/2023) lalu. 

Ia mengungkapkan dengan munculnya kader muda sebagai Ketua KADIN ini akan memberi dampak kepada pengusaha milenial yang saat ini mulai bergairah. Ia berharap kepemimpinan KADIN Badung akan mampu meningkatkan daya saing generasi milenial menjadi pengusaha.

"Itu adalah yang utama agar kedepan, pemuda kita tidak lagi bergantung kepada pekerjaan sebagai kuli, buruh tetapi menjadi manajer di wilayah sendiri," sebut mantan Kadis LHK Badung ini. 

Di sisi lain, salah satu pekerjaan rumah atau PR Ketua Kadin Badung baru menurutnya adalah berkolaborasi dengan Kemenaker merancang pola terkait tenaga kerja asing saat ini yang jumlahnya cukup meprihatinkan. Ada yang legal, bahkan yang juga ilegal juga menjadi catatan khusus Ketua KADIN Badung baru. 

Hal inilah, yang kemudian juga berdampak pada angka pengangguran di Badung yang tergolong tinggi yaitu 6 persen atau sebanyak sekitar 30 ribu jiwa.  Jumlah ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan jumlah kelulusan. 

"Faktor banyaknya pengangguran ini karena skill kurang, anak kita terlalu manja, mencari kerjaan hanya di Bali, ingin bekerja ringan namun gaji besar. Ini PR-nya KADIN agar memberikan support kepada generasi milenial," ujarnya. 

KADIN juga diharapkan mampu menemukan dan menumbuhkan usaha usaha baru yang tidak hanya di pariwisata saja, namun juga sektor lainnya kesehatan, kuliner, dan informasi teknologi yang minim peminat karena kurangnya skill.

Sementara, Kadis UMKM, Koperasi, dan Perdagangan Made Widiana mengharapkan kepengurusan Kadin Badung yang baru saja terbentuk mampu mendobrak pasar dan mampu menjembatani produk-produk unggulan UMKM Badung agar menembus pasar ekspor. 

Pihaknya menyambut baik dengan dilaksanakannya Muskab Kadin Badung yang ke-5 ini yang juga telah menelorkan kepengurusan yang baru.   

"Bagaimana perdagangan dan perindustriannya serta mampu menciptakan produk baru serta bisa mempertemukan produsen dengan konsumen. Ini yang perlu dicarikan terobosan dengan menggandeng pemerintah terkait, karena di kementrian perdagangan banyak akses berupa pameran perdagangan sehingga disana nantinya otomatis mempertemukan antara produsen dengan konsumen," ujarnya. 

Kedepan, Widiana juga mendorong agar pemerintahan agar bisa berkolaborasi dengan Kadin Badung dalam membina UMKM yang dimiliki, utamanya UMKM yang memiliki produk bagus dan berpeluang untuk menembus pasar ekspor sehingga jangkauannya tidak hanya pasar lokal melainkan bisa memperluas pasar hingga keluar negeri.

Sementara, dr Padma mengungkapkan Indonesia termasuk sukses menghadapi badai covid-19. Berkat UMKM, lata dia, Badung yang sempat terpuruk karena pariwisata kita tidak bisa pungkiri itu mampu bertahan.

Ke depan, ia mengharapkan ketahanan terhadap pariwisata tidak hanya menekankan pada aspek kemanan melainkan juga aspek kesehatan.

"Banyak pengusaha, intrepreneur, pengelola hotel dan lain-lain, saya berharap mereka paham tidak hanya soal fasilitas dan kemanan melainkan dari sisi kesehatan juga, kita harap kadin mampu sosialisasikan ini. Misalnya ada kasus gigitan di badung tapi pelaku usaha tidak tahu kemana, ini penting sinergisitas tidak hanya melihat aspek keamanan, tapi juga bersinergi juga dengan lain seperti kesehatan," jelasnya. 

Melalui sinergi ini, pihaknya di dinas kesehatan akan berupaya bersama untuk mengarahkan standar derajat kesehatan masyarakat naik. "Kami mau teman-teman pelaku usaha bisa memperoleh kesehatan yang baik, jika ada kurang baik bisa sinergi laporkan ke kami," sebutnya. 

Dinas Kesehatan Badung saat ini pun tengah mendirikan Rumah Sakit di Kecamatan Petang berbasis pariwisata medis atau medical tourism. Pengembangannya akan dilakukan pada tahun 2024.

"Mudah mudahan kami bisa berkoordinasi dengan Kadin Badung untuk bisa memberikan pelayanan yang pas. Kita membangun tanpa merubah kearifan lokal. Kita siapkan lahan dulu 2 hektar nantinya akan dibangus RS tipe D baru selanjutnya ke tipe C," tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami