search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
‘Suicide Tattoo’ Dilombakan di Kuta
Sabtu, 26 Februari 2011, 19:23 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sebuah kontes tato digelar di Kuta Bali. Lomba tato ini agak berbeda dibanding lomba lainnya karena melombakan kategori suicide tattoo, dimana seniman tato yang ikut lomba menggunakan tubuhnya sendiri sebagai model tato.

Kontes tato yang digelar Jumat (25/2) malam ini berlangsung di sebuah tempat hiburan malam di Jalan Legian Kuta. Ada 34 seniman tato yang ikut ambil bagian dalam lomba ini. Selain dari Bali, para peserta lomba juga berasal dari beberapa kota di Indonesia seperti Yogyakarta, Jakarta, Bandung, hingga Manado.

Ada lima kategori yang dilombakan yakni kategori old school, oriental, realis berwarna, realis hitam abu, dan suicide tattoo atau seniman tato mentato dirinya sendiri dengan mesin tato. Masing-masing peserta diberi waktu selama empat jam untuk menyelesaikan karyanya pada tubuh seorang model maupun pada tubuhnya sendiri.

Kategori suicide tattoo menjadi kategori yang paling banyak mengundang perhatian pengunjung. Hal ini wajar mengingat sebagian besar pengunjung jarang melihat seniman tato mentato tubuhnya sendiri. “Dibanding mentato orang lain, suicide tattoo ini lebih susah. Karena mentato badan sendiri, kita harus bisa berkonsentrasi menggambar tato, mengalihkan rasa sakit yang ada di badan saat ditato dengan jarum tato,” jelas Domas, peserta kontes suicide tattoo asal Yogyakarta.

Hasil karya para seniman tato dalam kontes ini dinilai oleh tiga juri yang sudah diakui keahliannya dalam dunia seni tato. “Penilaiannya mulai dari komposisi, tema, ide, warna, gradasi warna, dan penempatan gambar maupun warna. Tiap kategori akan dipilih dua pemenang, the best dan runner up,” jelas Piping, penyelenggara kontes tato.

 

"Selain sebagai ajang kompetisi para seniman tato dan ajang bertemu para pecinta seni tato baik dari Bali maupun luar Bali, lewat lomba ini kita juga ingin orang melihat tato lebih sebagai suatu art (seni), dan bukan sebagai suatu hal yang berbau kriminal atau jahat,”imbuhnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami