search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sulinggih Bantu Nenek Desak Kasih yang Tinggal di Dapur Pura
Senin, 3 April 2023, 15:07 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sulinggih Bantu Nenek Desak Kasih yang Tinggal di Dapur Pura.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Nenek Desak Kasih (80) yang tinggal di perentenan (dapur) merajan Dewa Taman Bali, Desa Adat Bandung, Desa Dinas Siangan, Kecamatan Gianyar mendapat perhatian. Salah satunya dari Sulinggih dari Griya Agung Lanang Dawan, Padangsambian, Denpasar, Ida Resi Agung Dharma Putra.

“Tujuan hidup, dalam Weda telah tertulis, Wasudeva Kutumbatam, kita selalu bersaudara sesama umat manusia,” ujar Ida Resi, Senin (3/4). 

Dalam Hindu, dikenal insan manusia ada hubungannya kepada Tuhan, lingkungan dan manusia. “Selain bakti kepada Tuhan, kita juga harus bakti ke sesama umat dan terhadap lingkungan,” jelasnya.

Dia mengajak, jangan bicara saja Tri Hita Karana tapi malah merusak alam. “Apalagi sampai menyebabkan banjir dan lainnya. Nah, inilah yang ingin disampaikan ke umat se-dharma,” ungkapnya.

Dia berharap, dengan konsep Hindu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan juga ada Punia. 

“Harapan Ida Resi kepada umat, bahwa harta yang diberikan oleh leluhur dan Ida Sang Hyang Widhi adalah titipan yang harus kita bagikan kepada umat yang membutuhkan,” jelasnya.

Dengan berbagi, kata Ida Resi, ke depan akan membawa kemuliaan untuk kita semua. “Ada juga yang bakti ke Ida Sang Hyang Widhi dan leluhur. Siapapun yang tidak bakti ke leluhur menemui yang tidak baik,” jelasnya.

Dia berharap semua yang diberikan rejeki lebih, untuk terus berbagi. “Alangkah baiknya berbagi dimanapun berada,” ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut, dana Punia tidak hanya pada pembangunan pura. “Mari sisihkan penghasilan untuk ujar sesama,” ujar dia.

Mengenai aksi sosial dari Ida Resi, sudah beberapa kali dilakukan. “Kami membantu sampai ke Jawa. Bantu bangun pura, dan tiap bulan kami menghaturkan Petirtan ke sana,” imbuhnya.

Harapan ke masyarakat, agar memahami arti kehidupan. “Kita hidup tidak sama. Ada yang rezekinya banyak, ada yang tidak dapat sekalipun kerja susah payah. Mari kita renungkan, yang kita punya anugerah leluhur kita. Barangkali ada pesan di dalamnya, maka berbagi sebagai hasil karma. Ini jadi kebaikan bagi semuanya. Mudah-mudahan, bagi yang perduli, mari bersama berbuat baik,” tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami