Tarif Naik, Layanan PDAM Karangasem Dinilai Belum Ada Perbaikan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Pascapenyesuaian tarif beberapa bulan lalu, masyarakat Karangasem belum merasakan perbaikan dari sisi pelayanan PDAM.
Hal ini diutarakan oleh I Made Juwita, salah satu anggota DPRD Karangasem dari Partai NasDem ditemui usai mengikuti Rapat Kerja Gabungan membahas tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahuh 2022 pada Selasa (6/6/2023).
"Temuan kami di lapangan sampai sekarang ini belum ada yang namanya perbaikan pelayanan sesuai dengan janji daripada direktur PDAM pada saat kenaikan tarif dasar itu," ujar Juwita.
Menurutnya Juwita, kondisi saat ini masih sama seperti dulu (sebelum penyesuaian tarif) dimana yang biasanya dapat giliran air misalnya satu minggu sekali saat ini tetap seperti itu alias belum ada perubahan seperti yang dijanjikan pada saat memberlakukan penyesuaian tarif air PDAM Karangasem.
"Ini banyak juga dikeluhkan di media sosial, jadi dengan bayar mahal masyarakat belum merasakan perubahan pelayanan," imbuhnya.
Kenaikan tarif dasar ini kata Juwita mesti harus dievaluasi, apabila memang tidak memungkinkan untuk memberikan pelayanan dengan baik atas adanya penyesuaian tarif ini sebaiknya dikembalikan saja atau batalkan kenaikan.
Namun, apabila pelayanan sudah bisa dilakukan dengan baik kepada masyarakat tentu pihaknya akan mendukung dan tidak mempermasalahkannya.
"Secepatnya kami akan panggil pihak PDAM, kami akan gelar rapat gabungan komisi bersama pihak PDAM," imbuh Juwita.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem, I Komang Adi Parwatha saat dikonfirmasi terkait pernyataan anggota Dewan tersebut, Rabu (7/6/2023) mengatakan, pascapenyesuaian tarif, pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sudah cukup lebih baik daripada sebelumnya baik dari sisi respons maupun suplai air.
"Dengan keterbatasan SDM kita gerak cepat merespons keluhan dan melaksanakan perbaikan. Memang di waktu - waktu tertentu terjadi gangguan pasokan air itu karena ada kerusakan disamping karena jam padat penggunaan, tapi tidak sampai satu jam sudah bisa mengalir kembali," kata Parwatha.
Meski demikian, kondisi seperti yang disampaikan anggota Dewan tersebut juga diakui masih terjadi khususnya diwilayah Desa Seraya Timur. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut seperti debit air yang memang masih kurang serta banyak jaringan yang sudah keropos dan untuk memperbaiki itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Kalo berbicara di wilayah Seraya Timur memang saya akui, karena masih banyak jaringan bocor, serta perlu banyak revitalisasi. Selain itu debit air juga kecil (kurang). Atas kondisi itu kami sudah koordinasi dengan PUPR agar air Telaga Waja bisa mengalir kesana. Kami akan hitung kembali untuk yang di Seraya, awal 2024 kita lakukan revitalisasi, kita akan kaji dulu karena pipa banyak yang sudah keropos," terang Parwatha.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs