search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ternak Madu Kele-Kele Tidak Cukup Andalkan Vegetasi Alam
Senin, 25 April 2022, 11:15 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ternak Kele-Kele Tidak Cukup Andalkan Vegetasi Alam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Trigona atau jenis lebah tanpa sengat (Kele-kele) berpeluang untuk diternakkan karena produksinya mulai diminati pasar atau masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan salah satu peternak Trigona yang juga, Sekretaris Kelompok Peternak Kele-kele Blumbung Sari, Banjar Tengah, Desa Sibang Kaja, Abian Semal, Kabupaten, Badung, I Wayan Winarsa belum lama ini. 

Selain memberi manfat kesehatan, khasiat yang menjadi unggulan madu kele-kele juga menjaga vitalitas tubuh.

"Jenis ini berpeluang dikembangkan artinya sangat memungkinkan melihat potensi yang ada seiring meningkatnya permintaan madu di masyarakat," jelasnya, Sabtu (23/4) di Desa Sibang Kaja, Abian Semal, Kabupaten, Badung.

Untuk pengembangan ternak madu kele-kele, Winarsa menjelaskan untuk vegetasi di daerah sekitarnya harus mendukung. Yakni dengan menanami tanaman menjadi makanan lebah kele-kele. Pentingnya hal ini karena lebah kele-kele tidak cukup mengandalkan vegetasi dari alam saja.

"Kalau kita berbicara masalah vegetasi alam itu ada pohon kelapa, aren, nangka, dan mangga. Untuk vegetasi buatan kita tanamkan bunga MP, Santos Lemon, Batavia, Hujan Emas dan bunga Air Mata Pengantin. vegetasi buatan ini harus disediakan," paparnya.

Menurutnya, hasil madu dihasilkan dari lebah kele-kele berbeda-beda dari volume madu yang dihasilkan per bulannya. Seperti misalnya, kele-kele dari Sumatra mampu menghasilkan 250 ml sekali panen dengan rata-rata 1 bulan sekali. 

"Rata-rata dalam per bulan mampu menghasilkan menghasilkan 1 liter madu Kele-kele dari 15 sarang," ucapnya.

Untuk harga madu Kele-kele mulai dari ukuran 50 ml harga ditawarkan Rp50 ribu, 100ml sebesar Rp100 ribu, 200ml dibandrol Rp200 ribu, dan untuk madu Kele-kele ukuran 250 ml dengan harga Rp250 ribu. 

"Untuk penyerapan pasar 2 tahun terakhir ini cukup bagus," pungkasnya. 

Kendala ternak lebah kele-kele ini, lanjutnya hanya memiliki musuh secara alami yaitu burung walet, capung, cicak dan kodok. Yang perlu diperhatikan juga adalah sarangnya agar tidak jamuran dan ada semutnya.

Dirinya berharap agar Pemerintah terkait dapat membantu peternak Kele-kele dalam hal pelatihan dan pemasarannya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami